
Manado — Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) kota Manado masih saja menuai pro kontra, terutama soal beberapa hal yang dianggap tidak sesuai aturan dan terkesan dilakukan seenaknya saja oleh Pemerintah Kota Manado, dalam hal ini pihak Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora).
Dari sejumlah permasalahan yang ada, Firman Mustika yang adalah Purna Paskibraka 2005, yang juga pernah menjadi panitia seleksi ini menganggap, terjadi kesalahan pada Paskibra, diantaranya jumlah yang sesuai aturan harusnya hanya 52, tiba-tiba berubah jadi 60 orang.
“Harusnya 52, 50 di kabupaten kota, 2 nya di, provinsi. Tapi ternyata, di Pemkot Manado, sudah jadi 60 orang. Alasannya 10 orangnya cadangan. Bagaimana bisa cadangan itu 10 orang dan masuk pada proses latihan yang harusnya tidak, namanya juga cadangan,” ujar Firman.
Dengan jumlah yang demikian, Firman pun mempertanyakan terkait anggaran yang harus dikeluarkan untuk 60 anak, mengingat telah melebihi aturannya.
“APBD-P kan belum. Jadi bagaimana anggarannya? Apakah untuk 52 sebenarnya terus dipaksakan untuk 60? Hal demikian hanya merugikan justru, terutama untuk anak-anak yang sejak awal telah mengikuti tahapan,” kata Firman.
Lanjut Firman, jangan seenaknya beralasan kebijakan sementara ada aturan yang dilanggar dan dianggap itu bukan masalah.
“Jangan hanya kepentingan sepihak terus harus merugikan orang lain,” tutup Firman.
(sri surya)