
Manado, Beritamanado.com- Kasus kekerasan terhadap anak di bawah umur, kembali terjadi di Kota Manado . Kali ini dugaan kekerasan dilakukan ayah kandung terhadap putranya, sebut saja Bumi (bukan nama sebenarnya).
Bumi bocah 7 tahun dianiaya ayah kandungnya sendiri berinisial N (47) dengan menggunakan kursi, akibatnya bocah SD tersebut mengalami luka memar di bagian badannya.
Kejadian yang tak patut ditiru ini terjadi pada Kamis (15/12/2022) sekitar pukul l 07.00 WITA, di Kel. Dendengan Dalam, Paal Dua Manado.
Dirangkum berdasarkan data di Mapolresta Manado diterangkan kejadian ini bermula dari hal sepele saat ibu dari korban menanyakan ikat pinggang kepada pelaku!N yang tak lain adalah suami sendiri yang saat itu sedang tidur,
Namun tanpa sebab yang jelas pelaku kemudian bangun dan melempar anak kandungnya dengan menggunakan kursi plastik, sehingga mengenai pelipis mata kiri dari korban.
Akibat ulah ayah kandung yang tidak mengotori emosinya tersebut, buah hatinya tersebut yang mengalami luka memar.
Ibu korban yang merasa keberatan terhadap aksi kekerasan tersebut lantas melapor ke pihak yang berwajib.
Dengan adanya laporan tersebut, Tim Alpha ROTR Polresta Manado melakukan upaya penyelidikan dan mendapati informasi bahwa pelaku sedang berada di rumah.
Tim Resmob yang langsung mendatangi rumah pelaku, namun pelaku telah keluar rumah.
Alhasil Polisi berhasil mengamankan pelaku saat sedang berada di salah satu minimarket, dan selanjutnya menggiring pelaku menuju ke Mapolresta Manado untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya.
Terpisah Kapolresta Manado Kombes Pol Julianto Sirait melalui Kasie Humas Ipda Agus Haryono ketika dikonfirmasi membenarkan adanya kasus kekerasan terhadap anak ini.
“Pelaku sudah diamankan di Mapolresta dan saat ini dalam penanganan Sat Reskrim Polresta Manado,” ungkapnya, Jumat (16/12/2022).
Pungkasnya, Kasie Humas Polresta Manado mengimbau untuk stop kekerasan terhadap anak di Kota Manado.
“Jaga dan didik anak tidak dengan kekerasan, karena segala bentuk kekerasan dapat diproses sesuai hukum yang berlaku,” imbau Ipda Agus Haryono.
Deidy Wuisan