KOTAMOBAGU – Lagi desakan dari Mahasiswa agar kasus pemukulan terhadap aktivis temannya yang berdemo saat itu, harus di seriusi Polres Bolmong dan Polda Sulut, menurut Jalaludin Koesasi mantan Ketua BEM Stie Widya Darma ini, hukum harus dijalankan apalagi termasuk penegak hukum yang melanggar hukum.
Demo pun dilakukan sabtu (2/8), pekan lalu, mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa Anti Kekerasan (AMAK), yang terdiri dari gabungan BEM Stie WD dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Bolmong, long marc dari Bundaran Kotamobagu sampai di kantor Mapolres Bolmong jalan Paloko Kinalang. Tuntutan mereka agar di kasus tersebut tidak di peti es kan, “Jangan karena satu institusi kemudian tidak diproses, hukum harus ditegakkan kalau hendak hukum tersebut berimbang” kata Koesasi.
Sementara sekretari jendral Stie WD sekaligus ketua Komisariat HMI Steie WD, berjanji akan melakukan pergerakan massa lebih banyak jika tuntutan mereka tidak dipenuhi menindak oknum melakukan pemukulan kepada rekannya.
Mereka menilai Kapolres Bolmong, AKBP Set S Lumowa SIK, sengaja mendiamkan kasus tersebut, “Kami minta Kapolda untuk turun tangan menyelesaikan kasus pemukulan tersebut jika ingin citra polisi dimasyarakat tak mau buruk menangani masalah hukum” tandas Yuldi. Adapun usaha konfirmasi dari Kapolres tidak saja berhasil dilakukan.