Spanduk HUT Kemerdekaan yang dipasang di atrium Kantor Bupati.
Minut, BeritaManado.com – Jelang Hari Ulang Tahun (HUT) ke-74 Kemerdekaan Indonesia, Sabtu (17/8/2019) besok, Kantor Bupati Minahasa Utara lagi-lagi dibuat heboh.
Jumat (16/8/2019) pagi tadi, sejumlah spanduk ucapan HUT kemerdekaan dipasang di Kantor Bupati Minut mulai dari atrium sampai lapangan upacara.
Menariknya spanduk tersebut hanya memuat foto Bupati Minut Vonnie Anneke Panambunan dan tidak dipasang foto Wakil Bupati Joppi Lengkong.
Beredarnya foto pemasangan spanduk tersebut, menuai kritik keras di masyarakat.
Bahkan ada yang mempertanyakan hukum ketatanegaraan yang berlaku di Kabupaten Minut.
“Mungkin mereka pikir, ini kerajaan yang dipimpin seorang ratu,” ujar Ketua Adat Barisan Masyarakat Adat Sulut Sevry Nelwan.
Nelwan menilai, tidak dipasangnya foto wakil bupati adalah perbuatan perbuatan melanggar etika ketatanegaraan dan harus disikapi DPRD Minut.
“Wakil bupati itu sebuah institusi dalam ketatanegaraan. Sama halnya wakil presiden, wakil gubernur, wakil wali kota. Sangat tidak elok dan etis, karena Wakil Bupati Minut masih aktif dan jabatan itu masih melekat ke Ir Joppi Lengkong MSi,” ujar Nelwan.
Kritikan serupa juga disampaikan tokoh masyarakat Minut yang juga mantan anggota DPRD Minut Selfran Wungouw, secara tegas mengatakan Minut bagian NKRI bukan milik oknum atau perseorangan atau perusahaan.
“Kalau baliho natal atau kegiatan lain di Minut, itu sudah biasa tidak biasa dipasang foto wakil bupati. Tapi ini adalah agenda kenegaraan. HUT RI. Sangat miris tingkah panitia dan oknum-oknum yang melakukan hal tersebut,” kata Wungouw seraya mengingatkan bahwa kepala daerah dipilih rakyat dengan paket 2 orang dan bukan 1.
Spanduk ucapan HUT kemerdekaan yang dipasang di lapangan upacara Kamtor Bupati Minut.
Sementara, anggota DPRD Minut terpilih Azhar, mengatakan masih ada waktu untuk memperbaiki spanduk tersebut.
“Masih ada waktu untuk diperbaiki. Tolong diperbaiki. Kita akan ditertawai orang kalau ini sampai keluar. Memang tidak ada undang-undang yang dilanggar, tapi ada norma dan etika yang tercederai dengan pampangan baliho seperti ini. Baliho ini mempertontonkan rasa permusuhan, balas dendam, egoisme, kepongahan, kesombongan, feodalisme dan kediktatoran. Mohon maaf, tapi saya protes Wabup Minut diperlakukan seperti ini! Protes ini penting saya sampaikan agar hal serupa tidak terjadi lagi dimasa masa yang akan datang,” tegasnya.
Terpisah, Ketua Panitia HUT RI Max Tapada ketika dikonfirmasi mengatakan, materi spanduk sudah akan diganti.
“Sudah. Sudah. Somo diganti (sudah akan diganti, red). Tinggal dilengkapi. Sebenarnya ada tapi belum pasang,” ujar Tapada.
(Finda Muhtar)