Manado, BeritaManado.com — Pemerintah Kota Manado patut berbangga memiliki seorang perencana kota yang cerdas bernama Dr. Liny Anna Maria Tambajong, ST, M.Si dengan memiliki kemampuan dan menduduki posisi sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pembangunan Daerah (Bapelitbangda).
Sosok Liny Tambajong, perempuan yang lahir di Lembean 23 September 1965, merupakan anak ke-10 dari pasangan Pieter George Tambajong dan Dorothea Pandi.
Menamatkan SD tahun 1977, SMP tahun 1981, SMA A.2/BIOLOGI tahun 1984, Diploma III tahun 1977, S1 Teknik Arsitektur Usrat 1994, S2 Pasca Sarjana Ilmu Manajemen Perkotaan Unsrat tahun 2003 dan S3 Doktor Ilmu (PSL) Pengembangan Sumber Daya Alam dan Lingkungan tahun 2010.
Liny Tambajong sejak kecil mempunyai cita-cita menjadi arsitek.
Dalam karir pekerjaannya pernah menjabat:
- Kepala Seksi Cipta Karya dan Sumber Daya Alam Dinas PU Provinsi SULUT.
- Kepala Seksi Penyehatan Lingkungan Permukiman dan Air Minum Dinas PU Provinsi SULUT
- Kepala Bidang Perencanaan Wilayah Bappeda Provinsi SULUT
- Kepala Bidang Tataruang Dinas PU Provinisi SULUT
- Kepala UPTB Balai Penelitian dan Pengembangan Provinsi SULUT
- Kepala Satuan Kerja MBBT (Merak-Bakauheni-Bandar Lampung-Palembang-Tanjung Api-api) Direktorat Jendral Badan Pengembangan Infrastrutur dan wilayah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat).
Kepada BeritaManado.com Liny Tambajong yang memiliki filosofi hidup harus selalu berbuat baik, mengatakan target jangka panjang dalam hidup dan pekerjaannya.
“Dalam hidup saya ingin membesarkan anak-anak menjadi orang baik dan berguna, sedangkan dalam pekerjaan, menargetkan kota Manado menjadi kota yang layak huni bagi anak cucu kita,” kata Kaban Bapelitbanda Manado ini kepada BeritaManado.com.
Lanjut, diceritakan Liny yang suka masak kue, masa kecil sampai dewasanya dihabiskan di Manado, namun sesudah menikah pernah juga keluar negeri ikut suami studi di South Caroline Amerika (2004-2005).
“Suka duka sangat dinamis namun semua dihadapi dengan sukacita,” ujarnya.
Memiliki Hobi Fotografi
Dibalik kesuksesannya sebagai seorang perencana kota yang cerdas, perempuan tangguh dan ulet ini ternyata memiliki hobi memotret.
Menurut Liny, hobi fotografer ini terbawa saat dirinya masih duduk di bangku kuliah sebagai mahasiswa jurusan Arsitek Fakultas Teknik Unsrat.
“Pertama saya mengenal dunia fotografi itu bermula ketika kuliah, sebagai mahasiswa arsitektur di mana kalau dapat tugas mendesain itu selalu dimulai dengan survei, disurvei itu kan kami harus foto-foto situasi,” tuturnya.
Lanjutnya, dari foto-foto situasi yang dihasilkan, mahasiswa bisa menginventarisir permasalahan.
“Misalnya ketika kami dapat tugas untuk desain taman kota, pertama kami harus foto-foto dulu lokasinya untuk menginventarisir datanya dan kesalahan, baru selesai itu menganalisa melalui foto-foto tersebut, jadi awal hobi fotografer dari sini,” terangnya.
Ketertarikannya akan fotgrafer ini berlanjut saat dirinya bekerja di Cipta Karya Dinas PUPR Provinsi Sulut hingga sekarang telah menjadi hobi bagi Liny Tambajong yang saat ini memiliki beberapa kamera dan lensa dengan berbagai jenis ukuran.
“Kebetulan suami punya beberapa kamera merk Nikon dan beberapa jenis lensa yang lumayan bagus untuk mendapatkan hasil foto yang baik,” tuturnya.
Hasil pemotretannya pernah di lombakannya pada event tingkat daerah dan bisa dilihat dalam akun Facebooknya.
“Cuma iseng-iseng saja ikut lomba bisa juara dan kalau mau lihat hasil foto-fotonya liat saja di FB saya,” ujarnya ucapnya.
Diungkapkannya, Liny lebih tertarik pada ‘human interest’ sebagai objek fotonya dan ‘landscape’ jika dirinya sedang turun ke daerah-daerah saat bertugas sebagai abdi negara.
“Lewat foto saya ingin menceritakan bahwa kita orang Sulut sebenarnya tidak ada yang miskin dan kita juga harus bangga memiliki keindahan alam yang bisa dijadikan objek wisata,” kata Liny sambil menunjukkan beberapa foto dari HPnya dengan objek anak-anak di daerah kepulauan Sangihe.
Perempuan tegar dengan segudang prestasi yang sudah ditorehkan lewat program-program cerdas dalam membangun kota Manado antara lain Aplikasi PANADA, mempunyai prinsip hidup yang suka membantu.
“Segala sesuatu jika bisa dipermudah kenapa harus dipersulit,” pungkasnya.
(BennyManoppo)