Bitung – Aksi demo yang digelar puluhan sopir Angkutan Kota (Angkot) Kota Bitung menolak kebijakan rayonisasi di depan kantor walikota hanya diterima Sekkot, Edison Humiang, Senin (25/11/13).
Menarikanya, para sopir menyatakan menolak untuk diterima Humiang dengan alasan ingin menemui langsung Walikota, Hanny Sondakh atau Wakil Walikota, Max Lomban. Padahal Humiang bersama Asisten III, Malton Andalangi bersama sejumlah pejabat Pemkot lainnya telah keluar untuk menemui para sipor yang menggelar orasi di pintu masuk kantor walikota.
“Kawan-kawan, apa aspirasi kita menolak rayonisasi Angkot hanya diterima Bapak Humiang,” kata Rocky Oroh perwakilan para sopir menggunakan pengeras suara.
Para sopir dengan kompak menjawab tidak. Dengan alasan, aksi yang digelar para sopir selalu diterima perwakilan dan belum pernah diterima langsung walikota atau wakil walikota.
“Sekkot bukan pembuat keputusan jadi buat apa kami menyampaikan aspirasi jika tidak ada keputusan,” kata sejumlah sopir.
Pun demikian, Oroh tetap memberikan pengeras suara ke Humiang kendati para sopir menyatakan tidak perlu mendengar penyampaian darinya. “Maaf saudara-saudara, saat ini waikota dan wakil walikota sementara ada tugas penting sehingga tidak dapat menerima langsung saudara-saudara,” kata Humiang yang disambut dengan teriakan kekecewaan para sopir.
Menurut Humiang, poin-poin tuntutan para sopir soal penolakan rayonisasi akan diteruskan ke walikota dan wakil walikota. “Tentu apa yang saudara-saudara sampaikan akan menjadi masukan bagi kami untuk dilakukan evaluasi,” katanya.
Sementara itu, para sopir menyatakan tetap tidak menerima apa yang disampaikan Humiang dan ingin menunggu walikota atau wakil walikota hadir. Mereka menyatakan tetap menunggu di pintu masuk kantor walikota sampai tuntutan mereka dikabulkan. Namun menjelang sore para sopir membubarkan diri dengan tertib kendati walikota dan wakil walikota tak kunjung datang.(abinenobm)