“Mancari tiga hari, kong itu tiga hari jadi papancuri”
MANADO – Kebijakan Pemerintah Kota Manado melalui Dinas Perhubungan untuk memberlakukan sistem fifty-fifty operasional angkutan kota, mendapat penolakan keras para sopir mikrolet.
Buktinya, Senin (04/04) pagi, ribuan penumpang terlantar diakibatkan para sopir mikrolet hampir semua basis melakukan aksi mogok kerja. “Torang tolak sistem ini, jadi dang torang cuma boleh mancari tiga hari, kong itu tiga hari jadi papancuri, ” ujar Alfons, sopir angkot Pusat Kota-Perkamil dengan suara lantang.
Bahkan, aksi para sopir ini tidak segan-segan menyandera sopir lain yang masih mengangkut penumpang. “Bos, baku mangarti kwa, torang so stenga mati demo, kong ngoni sanang-sanang mancari,” tutur seorang sopir lagi sembari menghentikan sebuah mikrolet yang mengisi penumpang.
Sementara pantauan beritamanado, di Lapangan Tikala depan Kantor Walikota Manado, puluhan sopir angkot memarkir mikrolet mereka. “Torang mo kase tunjuk pa walikota torang so nyanda mancari,” tukas Nando Sompotan, sopir angkot Banjer. (jry)