![](https://beritamanado.com/wp-content/uploads/2024/06/IMG_20240610_194642.webp)
Manado, BeritaManado.com — Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Solar bersubsidi di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut( menjadi sorotan DPRD Provinsi Sulut.
Anggota Komisi II DPRD Provinsi Sulut Jems Tuuk mengungkapkan, sebelumnya penggunaan Solar pada bulan Maret sampai April justru tinggi, namun kekinian semakin sulit.
“Saat saudara-saudara kita umat muslim melaksanakan ibadah puasa sampai hari raya Idul Fitri kan tidak ada kehilangan Solar di lapangan, kenapa sekarang dia hilang,” sorot Jems Senin, (10/6/2024) usai rapat dengar pendapat Komisi II di ruang serbaguna DPRD Sulut.
Jems menduga bahwa, kelangkaan Solar terjadi karena mungkin proyek sedang jalan, dan alat-alat berat menggunakan Solar subsidi, dan untuk mengecek hal itu perlu dilakukan cross check di lapangan.
Bahkan mungkin para penambang-penambang liar yang menggunakan alat-alat berat turut menggunakan solar subsidi.
“Nah itu yang kami minta, kami akan rapat dengan Polda untuk koordinasi ini,” tegas Jems.
Lanjut Jems, Solar subsidi hanya untuk rakyat miskin seperti petani dan nelayan.
“Sekarang nelayan kalo mo ba Pajeko nyanda ada solar kong bagimana swasembada pangan kita. Target produktifitas beras dan jagung, nah ini yang kami angkat. Kami berharap, Pertamina harus tahu ketika solar tiba-tiba hilang apa penyebabnya. Tapi disesalkan jawabannya justru tidak sesuai yang diharapkan,” sorot Jems.
Jems juga berharap Satgas BBM segera turun untuk menyikapi persoalan kelangkaan Solar di Sulut.
“Satgas ini kan belum pernah turun. Saya berharap segera turun sehingga mendapatkan data yang pas, dan tidak menduga-duga sebab memiliki data clear,” jelas Jems.
(Erdysep Dirangga)