Bitung, BeritaManado.com – Perumda Pasar Kota Bitung menyatakan tidak tinggal diam dengan naiknya harga minyak goreng.
Menurut Direktur Perumda Pasar Kota Bitung, Harto Kahiking, fenomena naiknya harga minyak goreng terjadi di seluruh Indonesia dan sudah menjadi masalah nasional.
Bahkan kata Harto, Kementerian Perdagangan sudah membuat kebijakan dengan cara melakukan subsidi agar harga minyak goreng kembali normal.
“Yang jadi masalah sekarang, pedagang sudah terlanjur membeli dengan harga tinggi sehingga diberikan waktu seminggu untuk menjual minyak goreng mengikuti naikknya harga pembelian,” kata Harto, Jumat (21/01/2022).
Setelah batas waktu seminggu diberikan lanjut Harto, pedagang diwajibkan untuk menjual minyak goreng dengan harga normal mengingat sudah ada subsidi dari pemerintah.
Batas waktu itu, menurutnya, telah disosialisasikan ke pedagang di tiap pasar di Kota Bitung dibantu Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Kota Bitung.
“Harapannya, pekan depan harga minyak goreng sudah kembali ke harga normal karena harga minyak goreng kemasan sudah turun setelah mendapat subsidi, tinggal harga minyak curah di pasar-pasar yang belum turun karena sudah terlanjur membeli saat harga naik,” katanya.
Sementara itu, dari penelusuran, ada dua penyebab naiknya harga minyak goreng, pertama, karena faktor bahan baku hingga menjadi gejolak global karena pasokan minyak nabati dunia menurun.
Kedua, khusus untuk Indonesia, kebanyakan entitas produsen minyak goreng dan CPO berbeda. Artinya produsen minyak goreng tergantung pada harga CPO akibatnya ketika harga minyak sawit mentah melonjak, harga minyak goreng curah dan kemasan sederhana ikut meningkat tajam.
(abinenobm)