BITUNG—SMK Negeri 1 Kota Bitung terus meningkatkan fasilitas untuk menunjang aktivitas belajar mengajar disekolah tersebut. Buktinya, sekolah yang dulunya bernama SMEA tersebut baru merampungkan pembangunan ruangan kelas, fasilitas meeting dan travel serta ruang Diklat yang menyedot anggaran Rp4,5 miliar.
“Anggaran Rp4,5 miliar tersebut untuk membiayai pembangunan fisik Rp3 miliar dan Rp1,5 miliar untuk pengadaan barang dan jasa,” kata Kepsek SMK Negeri 1 Kota Bitung, Aneta Pogalin, ketika membacakan laporan dalam rangkan peresmian ruangan kelas baru yang dirangkaikan dengan HUT ke-32 SMK Negeri 1 Kota Bitung, Selasa (20/9).
Menurut Pongalin, dana tersebut merupakan bantuan pemintah pusat melalui Direktorat Jenderal Kejuruan Kementerian Pendidikan Nasional dalam rangka penguatan kapasitas dan kualitas pembelajaran bagi sekolah kejuruan. “Sehingga melalui bantuan ini akan memenuhi standarisasi pembelajaran mengingat SMK Negeri 1 merupakan sekolah rintisan bertaraf internasional yang tahun ini bakal menjadi sekolah bertaraf internasional,” katanya.
Sementara itu, acara peresmian serta HUT SMK Negeri ini dihadiri Walikota Bitung, Hanny Sondakh disaksikan Wakil Walikota, Max Lomban melakukan penandatangan prasasti peresmian. Juga penantanganan kesepaktakan bersama tentang tentang tenaga kerja antara pihak sekolah dengan pimpinan BRI dan serta mitra usaha lainnya.
“Saya bangga atas kemajuan yang diperoleh SMK Negeri 1 Kota Bitung, baik peningkatan kualias pendidikan maupun sarana dan prasaran, semoga dengan diresmikannya fasilitas penunjang pembelajaran ini akan membantu kelancaran proses pembelajaran,” kata Sondakh.
Dengan demikian menurut Sondakh, harapan masyarakat yang bertumpuh pada keberhasilan para siswa akan tercapai. Apalagi menurutnya, pemerintah pusat telah melakukan reformasi kebijakan di bidang pendidikan dengan memberikan porsi yang sama dengan SMA sehingga peluang SMK untuk meningkatkan kualitas pendidikan semakin terbuka.
“Sebab lulusan SMK memiliki keungulan tersendiri karena berbagai kecakapan dan ketrampilan telah dikuasai sehingga mudah dilirik oleh dunia usaha dan dunia kerja,” ujar Sondakh.(en)