Bitung – Slogan pendidikan gratis di Kota Bitung dinilai hanya isapan jempol belaka. Buktinya, dari tahu ke tahun orang tua siswa tetap mengeluarkan biaya saat menyekolahkan anak untuk membiyai berbagai keperluan di sekolah.
Hal itu tak ditampik salah satu orang tua siswa, Jerry Lumare yang mengakui program pendidikan gratis yang selama ini didengungkan pemerintah hanya slogan semata.
“Apanya yang gratis jika seragam, buku dan keperluan lain masih kami beli. Bahkan itu belum termasuk biaya-biaya lain yang ditagih pihak sekolah yang ujung-ujungnya jika dihitung tetap menggunakan biaya,” kata Jerry, Rabu (20/7/2016).
Menurutnya, slogan pendidikan gratis tidak relefan lagi dikampayekan pemerintah karena kenyataannya berbanding terbalik dilapangan. Karena tanpa bantuan biaya dari orang tua siswa maka sekolah akan kesulitan untuk melaksanakan aktifitas belajar mengajar karena minimnya fasilitas penunjang di tiap sekolah.
“Harusnya jika memang pendidikan itu digratiskan maka orang tau tak lagi dibebankan biaya macam-macam, termasuk seragam, buku dan pungutan lainnya. Akibatnya terkesan program itu hanya pembohongan publik,” katanya.
Ia berpendapat, program pendidikan gratis tak berjalan dengan baik di Kota Bitung karena beberapa faktor. Antaralain, terlambatnya pencairan anggaran pendidikan dari pemerintah sehingga sekolah memutar otak untuk mencari biaya dari orang tua siswa.
“Faktor lain adalah tak mampunya APBD untuk mengkafer kekurangan fasilitas penunjang di sekolah seperti ruangan kelas, bangku, kursi dan fasilitas lainnya,” katanya.
Ditambah lagi kata dia, ada banyak item kegiatan belajar mengajar di sekolah yang tak masuk dalam APBD. Padahal item-item itu sangat penting untuk kegiatan belajar mengajar sehingga sekolah harus membebankan pembiayaan item itu ke orang tua.
“Jika memang pemerintah serius dengan program pendidikan gratis, maka semua biaya pendidikan ditiap sekolah ditanggung APBD. Bukan hanya gaji para guru atau PNS yang dianggarkan di APBD,” katanya.(abinenobm)