Manado – Kenaikan ongkos angkot secara sepihak oleh pengemudi angot “nakal” dikeluhkan siswa.
Pasalnya, uang saku yang diberikan oleh para orang tua hanya terbatas. Sehingga menyulitkan siswa untuk kembali ke rumah.
Meskipun pemerintah melalui Dinas Perhubungan Kota Manado dan Asosiasi Pengemudi Indonesia (Aspindo) sudah mengeluarkan kecaman dan akan menindak tegas para oknum sopir tersebut, tapi pada kenyataan hal ini masih terjadi.
“Kita pe doi (uang, red) oto (angkot, red) pulang so pas-pas sampe di rumah. Mikro-mikro so kase nae sampe Rp. 5000. So bingo mo pulang begaimana. Bae leh ada pak polisi kong kita minta tolong suru dola akang oto,” tutur Michael, siswa SMP Frater Don Bosko Manado ini. (leriandokambey)