Dialog menolak gerakan radikal di Kota Bitung
Bitung – Sitim Keamanan Lingkungan (Siskamling) dianggap salah satu langkah mengantisipasi gerakan radikal seperti ISIS di Kota Bitung. Hal itu dikatakan Kapolres Bitung, AKBP Hari Sarwono ketika memberikan pengatar Dialog Tokoh Agama/Tokoh Masyarakat/LSM menolak gerakan radikalisme (ISIS) di Kota Bitung, Selasa (28/4/2015).
“Salah satu obat mujarap menangkal gerakan radikal adalah Siskamling. Untuk itu saya minta agar Siskamling kembali diaktifkan,” kata Sarwono.
Ia mengatakan, sistim Siskamling tamu wajib lapor 1×24 jam sangat membantu dalam menangkal segala tindakan yang dapat mengganggu Kantibmas dan gerakan radikal. Namun sayangnya sistim itu tak lagi diaktifkan sehingga gerakan-gerakan untuk menangkal gerakan radikal dan gangguan Kantibmas tak dapat diantisipasi.
“Contohnya, kasus pembajakan kapal KT Berkat Rehobot beberapa waktu lalu, para pelakunya adalah orang-orang Melayu yang berada di Kota Bitung selama sebulan mempelajari situasi sebelum melakukan pembajakan,” katanya.
Itu terjadi kata dia, dikarenakan Siskamling tak dijalankan sehingga para pelaku begitu leluasa melakukan aksinya tanpa diketahui. Padahal jika Siskamling jalan, dari awal tindakan tersebut bisa diantisipasi.
“Jadi saya harap sistim Siskamling kembali diaktifkan dari tingkat RT hingga Kecamatan dan kami sangat berharap bantuan dari masyarakat,” katanya.
Sementara itu, hadir juga dalam dialog Ketua DPRD Kota Bitung, Lourensius Supit, Wakil Ketua DPRD Kota Bitung, Max Lomban dan sejumlah Forkopimda Kota Bitung.(abinenobm)