Tondano, BeritaManado.com – Sistem Keamanan Lingkungan (Siskamling) sejatinya dapat menjadi langkah antisipasi terhadap potensi terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di wilayah Kabupaten Minahasa.
Sayangnya melihat situasi secara umum, sepertinya Siskamling tidak dijalankan secara maksimal dan hal itu membuka peluang terhadap terjadinya gangguan Kamtibmas di beberapa wilayah.
Demikian pendapat Anggota Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Minahasa Adrie Kamasi yang disampaikan kepada BeritaManado.com, Jumat (11/4/2025).
Menurut Ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten Minahasa ini, untuk mengefektifkan Siskamling, perlu melibatkan dukungan semua komponen masyarakat dan bersinergi dengan pihak Polri dan TNI.
“Mungkin Siskamling tidak akan menjadi yang paling utama untuk menjamin terwujudnya suasana aman di suatu wilayah. Namun paling tidak Siskamling itu dapat meminimalisir potensi gangguan kamtibmas,” ungkap Kamasi.
Ditambahkannya, bahwa untuk menjalankan Siskamling, perlu hal-hal teknis dan non teknis dalam satu program kerja untuk dijalankan bersama.
“Siskamling butuh personil untuk melakukan kegiatan patroli yang dapat melibatkan partisipasi masyarakat dibawah koordinasi pemerintah dan pihak kepolisian di wilayah setempat. Semetnara, faktor non teknis yaitu menyangkut operasional dan untuk hal ini tidak dipungkiri membutuhkan dukungan anggaran operasional. Ini harus dipikikirkan dan diupayakan bersama seluruh komponen masyarakat,” jelas Kamasi.
Ia pun berharap desa dan kelurahan di Minahasa, khususnya yang memiliki tingkat kerawanan gangguan kamtibmas cukup tinggi, agar dapat memperhatikan untuk menjalankan Siskamling secara mandiri dan berkelanjutan.
“Jangan sampai sudah ada kejadian gangguan Kamtibmas baru Siskamling diaktifkan. Mari jadikan Siskamling bagian dari kehidupan sehari-hari untuk kepentingan bersama,” ujarnya.
(Frangki Wullur)