Manado, BeritaManado.com – Karir birokrat Alm Sinyo Harry Sarundajang cukup cemerlang.
Memulai karir sebagai dosen, Gubernur Sulawesi Utara dua periode (2005-2010 dan 2010-2015), SH Sarundajang menutup usia Sabtu (13/2/2021) dengan jabatan Duta Besar Indonesia untuk Filipina merangkap Kepulauan Marshal dan Palau.
Namun begitu, SH Sarundajang juga pernah berjuang untuk wujudkan profesionalitas pers.
Hal itu diungkap Ketua Dewan Pers Yosep Stanley Adi Prasetyo ketika bersama-sama satu lembaga dengan Sarundajang di Dewan Pers periode 2016-2019.
Kala itu, SH Sarundajang menjabat sebagai Anggota, Ketua Komisi Pendanaan & Sarana Organisasi.
Kepada BeritaManado.com, Stanley menceritakan sosok almarhum SH Sarundajang semasa hidup khususnya saat berada di Dewan Pers.
“Banyak banget (cerita bersama, red). Beliau sering curhat banyak hal ke aku saat kami berdua saja, terutama saat di luar negeri. Kami bersama pernah ke Perancis, Finlandia, dan Rusia. Aku yang buatkan rekomendasi untuk jadi dubes dan langsung antar sendiri ke istana,” kenang Stanley.
Selama di Dewan Pers, Stanley melihat SHS menunjukkan komitmen yang kuat dan keinginan untuk mewujudkan profesionalitas pers dan wartawan Indonesia.
“Beliau bukan hanya kolega dan teman, tapi juga guru. Pengalaman dan berbagai jabatan yang pernah dipegangnya menjadikan beliau bukan hanya memiliki watak dan wisdom seorang pemimpin, tapi juga menjadikan beliau sebagai orang yang memilki intuisi dan penilaian yang tajam terhadap orang dan kejadian,” kenang Stanley.
Diketahui, Almarhum SH Sarundajang merupakan Anggota Dewan Pers dari unsur tokoh masyarakat.
Berlatar belakang pendidikan S2 Ahli Administrasi Teritorial pada Institute International Administration Publique Francis, Dr Ilmu Politik UGM serta Doctor Hc bidang Perdamaian dari UIN Malang.
Pada tahun 2013, SH Sarundajang juga menerima Anugerah Pena Emas Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) atas upaya yang dilakukan sebagai kepala daerah dalam meningkatkan kualitas kehidupan pers di Sulawesi Utara.
(Finda Muhtar)