
Bitung – Panwas Kota Bitung kembali mendapat sorotan dari masyarakat dalam melakukan pengawasan Pemilu legislatif. Panwas Kota Bitung dinilai tutup mata atas sejumlah kasus pelanggaran yang dilakukan para Caleg menjelang hari H pencoblosan, Rabu (14/4/2014) lalu.
“Kinerja Panwas Kota Bitung dipertanyakan. Banyak kasus pelanggaran, tapi Panwas tutup mata,” kata Ketua LSM Karya Puspa Rampai Sulut, Jon Sineri, Selasa (15/4/2014).
Sineri mengatakan, kasus money politik jelang hari H pencoblosan begitu banyak terjadi. Belum lagi praktek pembagian sembako dan bahan bangunan yang dilakukan sejumlah Caleg jelang hari pencoblosan, tapi sayang Panwas hanya diam dan seakan-akan tak melihat parktek-praktek kotor tersebut.
“Di Bitung Tengah, saya sempat melihat PPL mendokumentasikan bahan banguan milik salah satu Caleg yang akan dibagikan. Tapi sampai sekarang tak ada tindaklanjutnya,” katanya.
Tak hanya di Bitung Tengah, Sineri juga mengaku hampir di seluruh wilayah Kota Bitung terjadi praktek yang sama tapi Panwas tak mengambil tindakan. “Tak usah jauh-jauh, selama masa tenang, masih ada alat peraga kampanye milik Caleg yang tak ditertibkan hingga kini. Padahal alat peraga itu ada di jalan protokol yang tak masuk diakal jika tak dilihat Panwas,” katanya.
Ketua Panwas Kota Bitung, Roby Kambey membantah jika pihaknya tutup mata seperti yang dikatakan Sineri. Menurutnya, selama ini pihaknya selalu menindaklanjuti setiap laporan maupun informasi yang diterima soal kecurangan Pemilu.
“Isu soal pelanggaran Pemilu begitu banyak kami dengar, tapi ketika ditindaklanjuti kami tak menemukan bukti. Begitupula ketika kami konformasi ke masyarakat, hanya sebatas mulut ke mulut tanpa ada bukti,” kata Kambey.
Kambey juga mengatakan, jika ada laporan resmi dari masyarakat disertai dengan bukti maka pasti pihaknya akan menindaklanjuti sesuai dengan prosedur. “Jadi tak benar jika kami tutup mata selama ini,” katanya.(abinenobm)