Jakarta, BeritaManado.com — Tugu Latihan Integrasi Taruna Wreda (Latsitarda) di Likupang puluhan tahun silam yang dibangun dengan cirri khas hewan Kijang oleh calon-calon prajurit Polri dan TNI adalah simbol sinergitas dua institusi negara yang kini telah terpisah secara hirarki.
Kombes Pol Aridan J Roeroe yang waktu itu masih berstatus Taruna AKABRI Tingkat Wreda/IV tahun 1986 kepada BeritaManado.com, Selasa (17/4/2018) mengatakan bahwa pada bulan Agustus 1986 bertempat di Desa Likupang I saat ini dibangun sebuah tugu yang dinamakan Tugu Latsitarda.
Menurut Roeroe, program Latsitarda tersebut dilakukan bersama para Taruna AKABRI Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara, POLRI, Mahasiswa APDN Manado, UNSRAT, IKIP dan masyarakat setempat.
“Selama satu bulan penuh di Desa Likupang 1, bersama masyarakat setempat, para Taruna membangun infrastruktur jalan Likupang menuju Desa Main, sosialisasi kebersamaan POLRI dan TNI dalam rangka pembangunan nasional yang dilaksanakan bersama oleh masyarakat. Jadi sejarahnya, sinergitas antara POLRI dan TNI cikal bakalnya sudah ada sejak para perwira dua institusi negara saat ini masih berstatus sebagai Taruna,” terang Roeroe.
Kepala Bagian Operasi dan Evaluasi Korps Sabhara Mabes Polri Kombes Pol Aridan J Roeroe menambahkan bahwa pada awal bulan Mei 2018 mendatang, para alumni Taruna AKABRI tahun 1986 khususnya dari POLRI akan meluangkan waktu untuk berkunjung ke Likupang dan beberapa lokasi lain sejalan dengan tugas kedinasan di Sulawesi Utara.
“Jadi sehubungan dengan adanya tugas kedinasan di Sulut termasuk Kabupaten Minahasa yang tahun ini akan menggelar Pilkada, maka sekaligus kami akan bernostalgia. Namun ini bukan hanya sekedar untuk dikenang, akan tetapi diharapkan menjadi motivasi prajurit POLRI dan TNI untuk tetap memelihara kekompakan dan sinergitas, terutama dalam menghadapi tahun politik di 2018 dan 2019,” ungkap mantan Kapolresta Manado ini.
Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui kondisi terkini tugu bersejarah tersebut, apakah masih dalam kondisi baik atau sebaliknya, namun Roeroe mengharapkan warga maupun peemrintah setempat dapat berpartisipasi untuk setidaknya melakukan pembenahan baik tugu maupun lingkungan sekitarnya.
(Frangki Wullur)