Tomohon – Musim kemarau yang terjadi belakangan ini rupanya mulai berimbas dan terasa di Kota Tomohon. Hal ini terlihat dengan berkurangnya ketersediaan air di sumber-sumber mata air yang digunakan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Tomohon. Akibatnya, debit air yang diproduksi PDAM mengalami penurunan.
Dari dua sumber mata air besar yang digunakan oleh PDAM, praktis yang berfungsi normal tinggal Sineleyan di Kelurahan Talete I Kecamatan Tomohon Tengah yang memproduksi sekitar 20 liter per detik. Sementara mata air Mahlimbukar dalam kondisi memprihatinkan dimana saat normal debit airnya mencapai 60 liter detik saat ini tinggal 10 liter per detik.
Plt Direktur PDAM Kota Tomohon Ir Djoike Karouw MSi mengtatakan faktor cuaca sangat berpengaruh atas menurunnya debit air. “Jelas bukan masalah jaringan karena debit air yang memang jauh berkurang. Mahlimbukar tinggal 10 liter per detik dari normalnya 60 liter per detik. Syukurlah Sineleyan masih berproduksi 10 sampi 20 liter per detik. Namun meski normal tak bisa kita paksakan untuk memenuhi seluruh kebutuhan air,” pungkasnya. (ray)