AMURANG—Kehadiran Kerukunan Keluarga Pensiunan Pamong Praja (K2P2) Minahasa Selatan demi rakyat Minsel. Selain itu, K2P2 juga akan kritis selalu sekaligus akan melihat bagaimana kelanjutan pembangunan Minsel kedepan.
Sekretaris K2P2 Minsel, Robby Simbar, SH didampingi Wakil Ketua Drs E Ph Rembang dan Wakil Sekretaris Hengky Rumengan, BA kepada beritamanado, Selasa (8/11) tadi.
‘’Sekali lagi, kehadiran K2P2 untuk menyampaikan aspirasi masyarakat tentang Peraturan Bupati (Perbup) yang diterbitkan sekarang. Termasuk, soal mutasi dan roling,’’ ujar Simbar Sc.
Lanjut Simbar, soal pembangunan renovasi kantor bupati. Lebih miris lagi, kenapa APBD-P 2011 belum dibahas. Kenapa ini, ada apa ini. Ini salah siapa.
‘’Belum adanya titik terang soal pembahasan KUA PPAS APBD-P 2011 karena jelas belum masuknya draf dari eksekutif. Maka dari itu, kami akan mengkritis semua kebijakan yang jalan di Pemkab Minsel. Termasuk dengan kebijakan-kebijakan bupati Christiany Eugenia Paruntu (CEP) sekalipun,’’ jelas Simbar yang juga mantan birokrat semasa kepemimpinan RML-VT ini.
Lebih miris lagi, dari rolling lalu, terdapat 6 camat yang diganti. Padahal, camat tersebut telah mendapat ilmu di Bali dalam rangka e-KTP. Sayangnya, setelah kembali mereka diganti dengan tidak ada alasan. Lantas, dana Rp 10-jutaan yang dipakai mereka hanya pemborosan.
‘’K2P2 akan tetap kritis. Termasuk akan memberi saran, bila diminta atau pun tidak K2P2 akan lakukan semuanya kepada bupati Tetty Paruntu. Ditanya, kedatangan ke DPRD Minsel, karena gedung milik rakyat ini juga harus ada penghuninya. Dan K2P2 juga adalah penghuni guna menyampaikan aspirasinya,’’ janjinya.
Simbar juga mengatakan, ini tak ada inters pribadi atau pesan-pesan lain. Tetapi, rasa tanggungjawab moral sebagai putra-putri terbaik Minsel untuk melihat daerah ini lebih baik.
‘’Menariknya lagi, ada banyak oknum-oknum pejabat yang terlibat dalam hal menyalahgunakan visi dan misi bupati dan wakil bupati. Karena itu, K2P2 juga meminta ibu bupati harus melengserkan oknum-oknum tersebut. Ini semua, kan ibu bupati tak tahu,’’ pungkas Simbar. (ape)