
Rapat bersama P2KL dengan Wakil Gubernur Sulut Victor Mailangkay
Langowan, BeritaManado.com — Upaya untuk mewujudkan Daerah Otonomi Baru (DOB) Kota Langowan punya sisi historis yang panjang dan patut diketahui masyarakat luas.
Hal itu diakui salah satu tokoh masyarakat yang juga menjadi bagian dari Panitia Pemekaran Kota Langowan (P2KL).
Hal itu turut disampaikan dalam rapat bersama antara P2KL dengan pihak Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara yang dipimpin Wakil Gubernur Sulut Victor Mailangkay di ruang kerjanya didampingi Asisten I Denny Mangala, Selasa (20/5/2025) kemarin.
Rapat tersebut diketahui membahas hal-hal umum berkaitan dengan pembentukan DOB Kota Langowan termasuk permasalahan yang bisa saja muncul.
Pada awal pertemuan, salah satu tokoh masyarakat Langowan Sherpa Manembu menyampaikan beberapa hal terkait DOB Kota Langowan secara umum kemudian dilanjutkan dengan pemaparan historis oleh Ketua P2KL Jefry Pay.
Menurut Jefry Pay perjuangan Pembentukan Kota Langowan sudah berjalan 25 tahun, yang diawali dengan pemekaran desa dan kecamatan.
Selanjutnya berproses dari Pemkab Minahasa, Pemprov Sulut, sampai ke Pemerintah Pusat.
Dan Kota Langowan kini sudah mempunyai Amanat Presiden dan Rancangan Undang-Undang dan tinggal menanti disahkan DPR RI menjadi Undang-Undang.
Oleh karena itu P2KL sebagai representasi masyarakat Langowan meminta dan berharap Pemprov Sulut untuk terus mendukung perjuangan Langowan menjadi kota otonom.
“Kami berterima kasih kepada Gubernur Sulut Yulius Selvanus dan Wakil Gubernur Victor Mailangkay bersama jajaran Pemprov Sulut yang telah menyatakan dukungan selama ini. Namun berharap Pemprov dapat menerima aspirasi masyarakat Langowan yang terdiri dari empat kecamatan (Langowan Utara, Langowan Timur, Langowan Selatan dan Langowan Barat, serta satu kecamatan persiapan (Langowan Pusat) untuk bisa terwujud menjadi kota otonom,” ujar Jeffry.
Jeffry Pay juga mengusulkan agar tidak terjadi gesekan kepentingan, Pemprov Sulut dapat memikirkan untuk membentuk dan mengusulkan Kabupaten baru yaitu Minahasa Timur, yang terdiri dari 6 Kecamatan, yaitu Kakas, Kakas Barat, Remboken, Eris, Lembean dan Kombi.
“Kakas bisa menjadi ibukota Minahasa Timur. Ini solusi terbaik,” ujarnya lagi.
Dalam kesempatan tersebut Wakil Gubernur Victor Mailangkay dan Asisten 1 Denny Mangala memaparkan berbagai kebijakan terkait proses-proses pemekaran.
Pemprov Sulut berharap dalam proses pemekaran ini tidak menimbulkan kegaduhan.
“Kita cari solusi dan kompromi yang terbaik,” ujarnya, seraya menambahkan Pemprov Sulut juga membuka kesempatan untuk bisa melanjutkan dialog.
Rapat diakhiri dengan jamuan makan kemudian dilanjutkan dengan foto bersama.
Dalam rapat tersebut unsur P2KL yang hadir Sherpa Manembu, Jeffry Pay, Jeffry Raturandang, Jamson Bokko, Pdt. Henly Monangin MTh, Syafaruddin Madepungeng, Veldrie Piri, Michael Pandeiroth, Iqbal Durand dan Yusuf Tawil.
(***/Frangki Wullur)