Manado — Tomohon International Flower Festival (TIFF) kembali menjadi perbincangan saat masuk dalam 10 besar Calendar of Event Kementerian Pariwisata RI.
Dari informasi yang diterima BeritaManado.com dari sumber yang tidak mau disebutkan namanya, TIFF memang sudah tidak akan keluar dari Top 100, siapapun ketuanya.
Meski dikatakannya, TIFF 2019 kualitasnya turun jauh dibanding tahun lalu.
“Untung Pak Menteri datang,” ujarnya.
Lanjutnya, sejak 2018, TIFF sudah masuk 100 Calendar of Event (CoE) sehingga wajar kalau naik jadi Top 10, mengingat konsistensinya pelaksanaan TIFF.
“Bahkan dari 2017 juga sudah masuk, walau belum pakai kurator. Itu karena waktu ada event di Bandung, TIFF sudah masuk daftar bersama 3 event besar lainnya,” ucapnya.
3 Wanita Tangguh Pariwisata Sulawesi Utara di Balik Sukses 4 Event Wisata Sulut Lolos di NCoE 2020
Sementara itu, Staf Khusus Gubernur bidang Pariwisata, Dino Gobel dalam akun Facebook miliknya mengunggah tulisan terkait keberhasilan Provinsi Sulawesi Utara meloloskan 3 even pariwisata dalam “The National 100 calendar of Events Wonderful Indonesia (NCoE) 2020” yaitu Festival Pesona Selat Lembeh (Bitung), Manado Fiesta (Manado) dan Festival Bunaken (Pemprov Sulut) serta 1 even duduk dalam Top 10 Calendar of Events Wonderful Indonesia 2020, Tomohon International Flower Festival (Tomohon).
Ada para Kepala Dinas Pariwisata yang perannya dalam setiap event pariwisata sangat besar.
Selain Kepala Dinas (Kadis) Provinsi Sulut Daniel Mewengkang yang mampu mempertahankan Festival Bunaken di CoE, ada trio Kadis Pariwisata wanita yang tangguh menghadapi persoalan dalam bidang ini, yaitu Masna Pioh Kadis Pariwisata Kota Tomohon yang sukses menempatkan Tomohon dalam Top 10 even pariwisata nasional di 2020.
Pingkan Kapoh, Kadis Pariwisata Kota Bitung yang penuh perjuangan mempertahankan dan mengkreasikan Festival Pesona Selat Lembeh bisa tetap bertengger di CoE 2020.
Satu lagi, pendatang baru yang ngotot berjuang sejak beberapa tahun lalu, Lenda Pelealu Kadis Pariwisata Kota Manado yang dengan berbagai perjuangan dan tekanan kerja mempertahankan Manado Fiesta tetap eksis sejak dilaunching tiga tahun lalu hingga perjuangannya membuahkan hasil, Manado Fiesta akhirnya masuk CoE 2020.
Kata Dino dalam unggahannya, para Kadis adalah penangung jawab destinasi yang merupakan wajah depan provinsi Sulawesi Utara yang kini menjadi destinasi dunia yang sukses dibangun Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw.
“Prinsip ODSK, pariwisata maju harus dinikmati semua rakyat di Sulut. Semoga di 2021 nanti akan hadir banyak event baru di kabupaten kota lainnya di Sulut termasuk Bolmong Raya dan Nusa Utara dan akan tembus di NCoE Indonesia 2021,” kata Dino.
Coreta Louise Kapoyos
Kebanggaan akan masuknya TIFF dalam 10 agenda pariwisata nasional juga turut dirasakan oleh Coreta Louise Kapoyos, Ketua Umum Tomohon International Flower Festival 2018 dan Ketua Pengarah 2019.
Coreta mengatakan, semua mempunyai peran penting secara bersama-sama untuk memajukan pariwisata yang ada di Sulawesi Utara.
Tidak hanya di TIFF, Coreta juga dipercayakan menjadi Ketua Umum Panitia Manado Fiesta 2019 (MF19) yang sukses dilaksanakan, bahkan MF19 berhasil masuk dalam 100 Calendar of Event (CoE) Kementerian Pariwisata RI.
“Sebagai Ketua Umum panitia Manado Fiesta 2019 saya cukup kaget namun bangga karena baru ketiga kali dilaksanakan, MF sudah masuk dalam daftar 100 calendar event pariwisata nasional. Tidak mudah untuk bisa masuk dalam 100 CoE karena berbagai daerah di Indonesia akan berusaha untuk memasukan program-program pariwisata.
Lanjut Coreta, apalagi dari informasi yang diterima, kalau tidak salah menurut salah satu kurator mereka harus memilih dari 400-an lebih agenda pariwisata yang ada di Indonesia untuk dimasukkan dalam 100 CoE.
“Syukurlah Sulawesi Utara yang selama ini sudah masuk 3 event yakni Festival Bunaken, TIFF dan Festival Pesona Selat Lembe, kini bertambah lagi satu dengan masuknya Manado Fiesta,” kata Coreta.
Hal ini menunjukkan, pariwisata di Sulawesi Utara semakin meningkat sehingga Coreta berharap, prestasi ini terus dipertahankan.
“Mudah-mudahan daerah lain di Sulut akan menyusul masuk dalam 100 Calendar of Event pariwisata nasional,” pungkasnya.
(srisurya)