
Manado, BeritaManado.com – Hingar bingar perhelatan pesta demokrasi di Sulawesi Utara (Sulut) jelang hari pelaksanaan 9 Desember 2020, tentu berlangsung di bawah ancaman penularan Covid-19.
Kondisi ini menjadi perhatian Barisan Masyarakat Adat (BARMAS).
Tonaas Harian DPP BARMAS, Sevry Nelwan mengatakan, BARMAS sebagai organisasi masyarakat adat yang mempunyai tagline, ‘back to culture’ (kembali ke budaya), dan memiliki intensitas adat yang ditonjolkan terutama untuk tiga etnis besar di Sulut Minahasa, Bolmong dan Nusa Utara, punya komitmen yang besar dan bertanggungjawab, agar pelaksanaan Pilkada 2020 berjalan aman lancar terkendali dengan tidak melupakan standar penerapan kesehatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
“Perlu keterlibatan seluruh stakeholder secara serius dan bersungguh-sungguh baik pemerintah daerah, penyelenggara, KPU, Bawaslu, partai politik, tim sukses dan tentunya keterlibatan masyarakat itu sendiri,” ujar Nelwan, kepada BeritaManado.com, Selasa (29/2/2020).
Lanjut Nelwan, penyelenggara dalam hal ini KPU dan Bawaslu semua tingkatan, harus punya upaya maksimal dan extra kerja, serta ditubjang anggaran tambahan untuk pembelian Alat Pelindung Diri (APD).
Disisi lain, Sevry Nelwan memastikan BARMAS sebagai ormas adat mitra pemerintah dan TNI dan Polri, akan menjaga keamanan dan kenyamanan bersama di daerah ini.
“Barmas bersifat independen, tapi tetap mendorong kader-kader terbaik kami, untuk tetap berkiprah di tengah masyarakat, sebagai kekuatan penyeimbang dalam hal dorongan secara moral dan adat istiadat yang tetap berpedoman pada di mana bumi dipijak di situlah langit dijunjung, yang punya motto ‘kami ada di mana-mana tapi takkan kemana’. Barmas hanya punya keinginan yang akan terus kami perjuangkan berupa peraturan daerah Perda Adat, yang tujuannya menuangkan seluruh kearifan lokal tiap daerah di Sulawesi Utara untuk dijadikan UU Perda Adat,” kunci Nelwan.
(***/Finda Muhtar)