Manado – Kabarnya pengusaha arena ketangkasan atau amusemen di Manado tak hanya membayar retribusi untuk PAD. Karena untuk melanggengkan usaha bermotif perjudian, mereka juga perlu menyetor untuk memenuhi pundi-pundi pribadi oknum tertentu di Pemkot Manado.
Namun jadi pertanyaan, ke mana setoran pribadi itu diarahkan. Elemen masyarakat jadi gelisah, karena hal itu dianggap kolusi untuk melegalkan perjudian di Manado.
“Kami duga memang ada setoran tertentu yang diserahkan tiap bulan kepada petinggi di Pemkot Manado supaya pengusaha amusemen tetap aman menjalankan aktivitasnya, ini harus kita cari tahu kalau perlu tokoh-tokoh agama menanyakan ini ke Pemkot,” ujar Oni Julius, pentolan Front Angkatan Muda Sulut (FAMS), Jumat (27/9).
Sejumlah amusemen hingga kini tetap beroperasi dengan aman di Manado. Usaha tersebut sepertinya tertutup, kendati banyak masyarakat yang menjadi pelanggan tetapnya. Beberapa di antaranya bahkan beroperasi di pusat-pusat keramaian.
“Memberi ijin operasional kepada amusemen seperti melegalkan judi, padahal masyarakat di Manado punya tingkat relijius yang tinggi, ini yang perlu kita sesalkan dan menjadi himbauan buat Pemkot Manado, harusnya amusemen segera ditutup,” cetus Julius. (Ady Putong)