
Manado – Berbagai keluhan para guru, baik dari guru SMA Negeri 1 Manado, SMA Negeri 7 Manado, dan beberapa guru lainnya terkait dana sertifikasi yang menjadi hak mereka belum dicairkan Dinas Pendidikan Nasional (Diknas) Manado, semakin meluas.
Pasalnya keluhan para guru seperti tidak ditanggapi serius pihak Diknas. Aktivis Aliansi Masyarakat Transparansi Indonesia (AMTI), Tommy Turangan SH, meminta Kepala Diknas Kota Manado, Dante Tombeg dipanggil DPRD Kota Manado untuk dicarikan solusinya dari komplain para guru.
”Kalau para guru sampai berani mengeluh dan komplain, mereka sampai berani ungkapkan ini ke wartawan sudah pasti hal ini benar-benar bermasalah. Dana sertifikasi para guru itu belum dicairkan pihak Diknas ternyata, kami mendesak komisi D DPRD Kota Manado untuk mengambil langkah tegas, memanggil Kadis Diknas Manado untuk dihearing bersama para guru,” ujar Turangan.
Pria yang dikenal keras saat bicara itu menghimbau Diknas Manado agar bersikap profesional. Turangan menduga manakala dana sertifikasi guru tidak diberikan berlarut-larut bakal menjadi ancaman bagi pendidikan di Kota Manado.
”Boleh jadi beberapa bulan atau beberapa triwulan dana ini tidak diberikan berarti Diknas diduga bermain, ini harus diseriusi. Ingat para guru adalah pahlawan kita, mereka yang mampu memproduk generasi-generasi unggulan di daerah ini, kalau misalkan penyelesainnya ditunda terus maka ancamannya roda pendidikan di Kota Manado makin turun kualitasnya,” tukas alumnus fakultas hukum Unsrat Manado itu.(amc)