Minut, BeritaManado.com – Kondisi jalan kabupaten yang menghubungkan Desa Ehe ke Desa Sonsilo, Kecamatan Likupang Barat, Minahasa Utara, sangat memprihatikan.
Selama 10 tahun terakhir, jalan sepanjang 2,7 Kilometer (Km) itu rusak parah.
Banyaknya lubang serta tidak ada saluran irigasi, menyebabkan kecelakaan bagi pengendara bermotor, terlebih saat musim hujan.
Warga sudah berulang kali mengeluhkan masalah ini ke pemerintah kabupaten, juga para perwakilan rakyat di DPRD Minahasa Utara, namun tak ada tindaklanjut.
“Anak sekolah masyarakat banyak yang celaka di jalan ini. Bahkan minggu lalu seorang ibu jatuh dan sampai pingsan,” ungkap Warga Jaga 1 Desa Sonsilo, Agustina Sabanari kepada BeritaManado.com.
“Saya sendiri pernah alami kecelakaan. Apalagi kalau musim hujan, semakin beresiko untuk lewat karena tidak ada selokan,” ujar Agustina lagi.
Selain Agustina, banyak lagi warga lainnya yang mengeluhkan hal yang sama.
Keluhan warga ini telah sampai ke telinga Ketua Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) Minahasa Utara, Andhika Baramuli.
Putra sulung dari pasangan Almarhum RH Gunandar Hassim Djajasasmita dan Aryanthi Baramuli Putri langsung menggalang kegiatan mapalus atau gotong royong pengecoran sejumlah lubang di jalan Desa Ehe-Sonsilo.
Kegiatan tersebut digelar, Jumat (20/10/2023), dimana Andhika Baramuli menyiapkan bahan-bahan untuk pengecoran berupa semen, pasir, kerikil dan sebagainya, sementara sejumlah masyarakat antusias bekerja bersama.
Dari total panjang 2,7 Km, proses pengecoran dilakukan pada puluhan titik di sepanjang 1,7 Km.
“Rasa senang sekali melihat jalan ini diperbaiki. Karena ini sangat membantu anak-anak sekolah. Terima kasih kepada bapak Andhika Baramuli. Kami sangat berterima kasih,” ungkap warga.
Secara terpisah, Andhika Baramuli ketika dimintai keterangan atas inisiatifnya menggelar mapalus, mengatakan jalan rusak seperti di Desa Sonsilo memang menjadi keluhan masyarakat di Minahasa Utara.
“Kebetulan saat ini salah satu aspirasi masyarakat yang disampaikan ke saya adalah dari Wori dan Likupang Barat. Ternyata saya yang surprise, kagum dengan semangat mapalus yang luar biasa dari masyarakat hingga beberapa titik jalan dapat dikerjakan secara baik dalam waktu yang singkat,” ujar Andhika.
Politikus muda yang tengah bertarung sebagai Bakal Calon Anggota DPRD Sulawesi Utara, Daerah Pemilihan Minut-Bitung ini memastikan akan terus berjuang menjawab kebutuhan masyarakat juga bentuk tanggung jawab moral kepada masyarakat yaitu menindaklanjuti aspirasinya tentu berdasar peraturan yang berlaku.
“Peran pengawasan ini penting dimulai dari awal sampai akhir seperti pembuatan jalan harus diawasi agar program dapat berjalan dengan lebih baik, bukan mencari masalah tapi dengan pendekatan collective problem solving. Agar masalah yang ada dapat dengan cepat dan tepat dicarikan solusinya,” pungkas Andhika.
(Finda Muhtar)