Kawangkoan, BeritaManado.com — Dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional tahun 2021, Senator RI Dr. Maya Rumantir, MA. PhD meluangkan waktu menghadiri undangan dari Forum Pemberdayaan Perempuan Indonesia (FPPI) Sulalwesi Utara di Desaa Tondegesan Kecamatan Kawangkoan.
Pada kesempatan tersebut, Senator Maya Rumantir diudang Ketua Umum FPPI Sulut Nova Sumolang untuk memimpin ibadah sekaligus memberikan siraman rohani kepada pengurus FPPI Sulut yang hadir.
Dalam khotbahnya, Senator Maya Rumantir memberikan penekanan agar kaum perempuan yang tergabung dalam FPPI Sulut bersatu hati untuk menggumuli kondisi generasi muda saat ini yang terancam kehilangan masa depan.
Senator Maya Rumantir mengungkapkan fakta bahwa ada anak-anak muda perempuan yang banyak kehilangan jiwanya, dimana keberanian untuk menikah tidak diiikuti dengan sikap serta keputusan yang sama untuk menjadi ibu yang baik bagi anak-anak yang dilahirkan dengan memberi warisan iman kepada keturunannya.
Oleh karena itu keberadaan Forum Pemberdayaan Perempuan Indonesia (FPPI) Sualwesi Utara ditantang untuk membuat gerakan bersama untuk memulai tatanan kehidupan generasi muda.
“Meski punya kesan seperti sudah agak terlambat, namun masih lebih baik kita bergerak saat ini daripada tidak sama sekali. Kita harus punya keyakinan iman, jika hal ini kita kerjakan bersama-sama dengan tuntunan Tuhan pasti berhasil. Apa yang terjadi dengan anak-anak kita menurut saya itu dikarenakan ada sesuatu yang kurang menjadi perhatian dari orangtuanya dalam membangun keluarga,” ungkap Maya Rumantir.
Maya Rumantir sendiri mengungkapkan bahwa dirinya juga pada awal pelayanan kepada masyarakat Sulut khususnya memiliki kesan bahwa orang orang susah dan miskin itu kebanyakan merupakan penghuni panti asuhan, panti sosial dan sebagainya.
Seiring perjalanan waktu, Maya Rumantir akhirnya memahami bahwa orang susah yang miskin itu juga terdapat pada mereka yang berpendidikan, memiliki kekayaan dan sebagainya, dimana hal itu terjadi karena adanya kekuatan iblis yang memperbudak manusia.
Kekuatan iblis juga tidak menyerang orang-orang biasa-biasa saja akan tetapi mereka yang senantiasa memiliki kebiasaan mendekatkan diri dengan Tuhan dengan rupa-rupa pelayanan di gereja maupaun masyarakat.
“Akibat dari hal itu, tidak jarang ada hamba Tuhan, anak-anak Tuhan yang dulunya begitu aktif melayani Tuhan mengalami kejatuhan dalam jebakan iblis. Kekuatan iblis inilah yang harus kita patahkan dengan cara terus memperdalam firman Tuhan. Begitu kompleksnya kehidupan manusia yang dipenuhi dengan berbagai tantangan, ada satu hal yang harus disadari yaitu apakah nama kita tercatat di surga atau tidak,” tuturnya.
Ditambahkannya, sebagai manusia bisa saja tercatat sebagai sebuah keluarga di Kantor Catatan Sipil, sebagai seorang wanita karir, dokter, professor, artis, guru, pejabat pemerintahan dan lain sebagainya, namun itu semua pasti akan terhenti pada pembacaan riwayat hidup di depan peti mati setiap orang.
Sebagai anak Tuhan, Senator Maya Rumantir kepada segenap Pengurus FPPI Sulut, ada tugas panggilan khusus yang harus dilakukan yaitu menjalani kehidupan yang memiliki nilai moral, sehingga dengan demikian buku kehidupan akan mencatat nama setiap orang yang berkenan kepada Tuhan.
“Mengenai hal ini, kita dapat mendalami dalam kitab Tesalonika 4:1-12 yang memberikan penekanan mengenai syarat-syarat agar nama kita tercatat di surga. Tuhan sendiri memberikan contoh untuk memiliki hidup yang layak dihadapan Tuhan agar dapat menikmmati kerayaan surge melalui ketaatan menyalibkan sifat kedagingan dan setia memikul salib,” ucapnya.
Pergumulan yang sama juga dihadapi oleh masyarakat Sulawesi Utara saat ini, dimana ada anak-anak sekolah yang telah terperangkap dalam perilaku-perilaku yang tidak sesuai dengan norma agama dan soial yang membutuhkan perhatian banyak pihak termasuk FPPI Sulut.
“Kabar terkini ada sekelompok anak remaja menggunakan seragam sekolah SMP sedang asyik menikmati minuman kemasan botol yang diduga mengandung alkohol sambil merokok dalam sebuah rekaman video dengan percakapan yang menggunakan bahasa Manado. Ini adalah situasi yang sangat mengkhawatirkan dan harus segera disikapi. Kita harus bersatu hati untuk selamatkan generasi masa depan,” katanya.
Ditambahkan Anggota Komite III DPD RI yang juga membidangi Pemberdayaan dan Perlindungan Anak, pendidikan, kesehatan serta pemuda dan olahraga ini, bahwa pihaknya bersedia memberikan dukungan dan pendampingan kepada FPPI Sulut dalam menjalankan program kerja.
“Tuhan menginginkan murid-muridnya menjadi generasi yang dapat menjadi berkat bagi sesama. Namun dengan kondisi saat ini, kita butuh kesatuan hati untuk melakukan berbagai terobosan dalam memproteksi kamum muda di Sulut. Dalam hal ini, peran orangtua sebagai tiang penyangga utama sebuah keluraga sangatlah diharapkan. Orangtua haru menjadi inspirasi kepada anak-anak,” harapnya.
Sementara itu, Ketua Umum FPPI Sulut Nova Sumolang menyampaikan terima kasih atas kesediaan Senator Maya Rumantir hadir dan bertatap muka dengan pengurus FPPI Sulut.
“Terima kasih telah berbagi berkat Firman Tuhan. Kami merasa mendapatkan kekuatan rohani untuk menjalani kehidupan sehari-hari. Kami juga akan memberikan dukungan kepada Senator Maya Rumantir dalam menjalankan tugas-tugasnya sebagai Senator mewakili rakyat Sulut,” tandasnya.
Dia juga berharap kedepan FPPI dan Senator Maya Rumantir dalam kapasitas sebagai wakil rakyat utusan Sulut akan melakukan kolaborasi untuk menyikapi sejumlah persoalan yang berhubungan dengan perempuan dengan melakukan berbagai terobosan dengan satu tujuan untuk melindungi dan menyelamatkan generasi masa depan.
(Frangki Wullur)