Manado, BeritaManado.com – Innocencia Fransesca atau yang akrab disapa Inno kini sedang menjalani pendidikan sebagai mahasiswa Teologia di Insitut Negeri Agama Kristen (IAKN) Manado.
Menjadi mahasiswa Teologia lantas tidak membuat Inno membatasi dirinya untuk berkarya dan mencoba hal baru.
Buktinya, Inno terpilih sebagai Wakil 2 Noni IAKN Manado 2021 pada grand final yang dilaksanakan pada 7 November 2021 di auditorium IAKN.
Kepada BeritaManado,com Inno mengatakan, alasannya mengikuti ajang Pemilihan Nyong Noni IAKN Manado, selain diutus dari program studi Teologi juga karena memang keinginannya sendiri untuk mencoba terjun langsung pada event seperti itu.
“Kesan saya sangat bersyukur telah ikut serta dalam ajang pemilihan Nyong Noni IAKN Manado 2021 karena dari sini saya dilatih dan dibina bagaimana menjadi seorang yang berkualitas dengan pelatihan-pelatihan yang sudah diberikan selama karantina,” ujar Inno.
Bagi Inno, mendapat kesempatan untuk meningkatkan kemampuan diri merupakan hal yang berharga, apalagi Inno yang merupakan putri sulung dari pasangan Kapten Czi Raymond Felly Ranti dan Pdt Nouce Eyva Tuwaidan STh baru pertama kali memberanikan diri untuk terlibat di event pemilihan serupa.
Gadis kelahiran Manado, 2 Desember 2001 yang hobi bernyanyi dan main basket ini pun mengaku, mencoba hal yang baru, khususnya yang bisa menambah pengalaman dan tentunya meningkatkan kualitas diri adalah sesuatu yang sejalan dengan filosofi hidup yang dijalaninya.
“Kegagalan yang sebenarnya ketika kita tidak mencoba apa yang ingin kita coba. Maka dari itu cobalah sesuatu yang ingin kita ikuti dan hadapi itu dengan keberanian,” kata Inno.
Keberanian Inno untuk mencoba masuk pemilihan Nyong Noni IAKN Manado pun berbuah manis, Inno mendapat gelar sekaligus pengalaman berharga.
Menariknya, meski sedang menjadi mahasiswa teologi, Innocencia ternyata punya cita-cita untuk menjadi PNS dan dosen karena bagi Inno, lulusan teologi juga bisa melayani dengan cara menjadi tenaga pendidik bagi generasi selanjutnya.
Menjadi tenaga pendidik untuk jurusan teologia juga merupakan bentuk pelayanan dengan tanggung jawab besar karena akan menyiapkan calon generasi pelayan selanjutnya yang siap mengabdi dalam tugas dan tanggung jawab terhadap Tuhan.
Hal itu berbeda dengan cita-cita yang pernah dimiliki Inno semasa kecil, yaitu menjadi seorang jaksa.
“Ceritanya panjang bagaimana akhirnya memutuskan kuliah di teologi IAKN. Tapi akhirnya sekarang juga bersyukur bisa kuliah di sini dan sangat menikmati masa belajar di IAKN. Saya juga yakin, kalau ini semua rencana Tuhan sehingga pasti akan dimampukan dalam menjalaninya. Itu sebabnya, target sekarang, setiap proses perkuliahan sampai lulus S1 bisa berjalan dengan baik dan dilancarkan dalam setiap tahap selanjutnya yang akan dilewati,” pungkas Inno.
(srisurya)