
Tomohon – Uji coba pemberlakuan jalur baru di pusat Kota Tomohon oleh Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Senin 12 Agustus 2013 tak berjalan mulus. Pasalnya, sopir angkutan kota (angkot) yang merasakan akibat perubahan jalur ini ternyata menolak dan langsung melakukan aksi mogok.
Dari pantauan beritamanado.com, aksi mogok mengangkut penumpang oleh ratusan sopir khususnya trayek Terminal Beriman-Kakaskasen dan Kinilow mulai dilakukan sejak pagi hari. Mereka mengungkapkan bahwa perubahan ini sangat merugikan para sopir dimana jarak tempuh menjadi lebih jauh. Belum lagi kemacaten yang terjadi sehingga mengurangi pendapatan. “Jelas torang, jarak ka terminal so lebe jaoh blum itu macet kong pendapatan berkurang lei, sementara jalur laeng yang untung,” sesal sejumlah sopir.
Melihat kondisi tersebut, Dishubkominfo langsung bergerak cepat dengan menemui perwakilan para sopir untuk berembug dan mencari solusi terbaik. Dan akhirnya perubahan jalur ini mengalami revisi atau perubahan dimana angkutan kota dari arah utara seperti biasa melalui samping Gereja Sidang Jemaat Allah, belok kanan di simpang tiga depan kantor Kelurahan Talete I kemudian belok kiri di depan TK Sion dan selanjutnya ke arah timur menuju Terminal Beriman. “Usai berembug, kami dan para sopir akhirnya mencapai kesepakatan dan kesepakatan ini dituangkan secara tertulis yang turut disaksikan perwakilan Polres Tomohon. Muda-mudahan ini solusi terbaik dank e depan tidak ada lagi kejadian seperti ini,” terang Andrikus Wuwung SSos, Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kota Tomohon.
Sementara itu, usai kesepatakan tersebut, para sopir pun akhirnya melanjutkan kembali aktivitasnya dan mengangkut penumpang kembali. “Pantasan dari tadi nda ada mikro, ada demo kote. Mar ini sudah so dapa berarti so klar dorang pe demo,” ujar Friska M, salah seorang penumpang yang ditemui media ini. (recky pelealu)