
Ratahan Timur, BeritaManado.com – Kabar terkait sembilan kasus malaria yang terjadi di Wioi Raya langsung mendapat perhatian oleh Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) melalui Dinas Kesehatan.
Tak tanggung-tanggung tim dari Dinas Kesehatan langsung mengambil tindakan pencegahan untuk menekan penyebaran penyakit malaria ini.
“Kami menemukan sembilan kasus Malaria di Desa Wioi Raya. Memang pada tahun 2019 kemarin tidak ada kasus, namun untuk mengetahui apakah ini malaria import (bawaan,red) atau tidak, masih perlu dilakukan penulusuran lebih lanjut,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Mitra dr.Helny Ratuliu, Kamis (20/2/2020).
Terkait hal ini, pihaknya perlu mengetahui beberapa hal, seperti riwayat bepergian korban selang beberapa waktu terakhir ini, sebelum memutuskan apakah ini penyakit import atau kasus malaria murni.
Sementara itu menyikapi timbulnya kasus malaria di Wioi Raya ini, pihaknya secara intens turun melakukan sosialisasi ke masyarakat terkait pentingnya menjaga lingkungan tetap bersih.
“Kami selalu memberikan edukasi kepada masyarakat terkait pentingnya lingkungan yang bersih. Kami juga sudah melakukan pembagian kelambu bagi masyarakat dan melakukan fogging di titik ditemukannya kasus malaria untuk menekan penyebaran penyakit tersebut,” tandas Helny Ratuliu.
Walau begitu menurutnya, munculnya kasus malaria ini belum bisa dikategorikan masuk Kasus Luar Biasa (KLB).
Selain itu, pihaknya berharap agar masyarakat segera memeriksakan diri jika ditemukan adanya gejala penyakit malaria.
“Masyarakat tidak perlu khawatir, namun diharapkan tetap lakukan pencegahan dengan menjaga kebersihan lingkungan. Jika ada gejala penyakit malaria, segera periksa ke puskesmas. Nantinya kami juga akan melakukan tes darah secara massal kepada warga,” pungkas Helny Ratuliu.
Sebelumnya, untuk kasus penyakit yang disebabkan oleh parasit bernama Plasmodium dan ditularkan oleh nyamuk dari grup Anopheline, selang beberapa tahun terakhir terus mengalami penurunan signifikan.
“Dari data dimiliki, selang beberapa tahun terakhir kasus Malaria di Mitra menurun drastis. Selain itu kasus malaria yang ditemukan adalah kasus malaria bawaan dari luar, bukan kasus murni,” kata Kadis Kesehatan.
Bahkan sebelumnya kasus malaria di Mitra sempat mencapai titik terendah dan mulai keluar dari zona daerah endemik malaria karena angka penderita malaria hingga 0,4 milimol (mmol) dari 100/1000 mmol.
Sementara jika ingin keluar dari zona endemik Malaria maka angka ini harus terus dipertahankan selama tiga tahun berturut-turut.
(Jenly Wenur)