Bitung – Keberadaan sekolah tinggi di Kota Bitung dinilai kurang dimintasi putra-putri Kota Bitung. Buktinya, setiap tahunnya para lulusan SMA/SMK di Kota Bitung lebih memilih untuk melanjutkan sekolah ke jentang lebih tinggi di luar daripara di Kota Bitung sendiri.
Hal itu menjadi perhatian Badan Musyawarah Pemuda Remaja Gereja (BMPRG) Kota Bitung yang menggelar Konsultasi Pemimpin Pemuda Remaja Gereja se-Kota Bitung yang digelar Sabtu (12/7/2014) lalu yang menghasilkan rekomendasi peningkatan SDM lewat perguruan tinggi di Kota Bitung.
“Pembangunan SDM harus jadi prioritias bagi kompetisi ke depan agar anak-anak kita jangan jadi tamu dinegeri sendiri,” kata Ketua BMPRG Kota Bitung, Michael Jacobus, Selasa (22/7/2014) ketika menemui Walikota Bitung, Hanny Sondakh.
Menurut Jacobus, tatap muka dengan Sondakh untuk mendialogkan aspirasi peserta Konsultasi mengenai pembangunan SDM pemuda Kota Bitung. Dan ia mengapresiasi atas perkembangan pembangunan Kota Bitung dimasa kepemimpinan Sondakh dan jajarannya, terutama dengan tercapainya pelaksanaan empat megaproyek yakni jalan tol Bitung-Manado, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Pelabuhan Internasional dan Bitung Logistic Community.
“Kami berharap Pemkot dapat melakukan program pelatihan dan pemagangan kerja bagi putra-putri terbaik Kota Bitung bila perlu meminta aset BLK untuk dikelola Pemkot, serta kami berharap program bantuan sosial bagi mahasiswa kurang mampu dapat dilanjutkan,” katanya.
Sondakh menyambut baik usulan yang disampaikan BMPRG dan menegaskan kepeduliannya dengan menyatakan bahwa pemuda Kota Bitung tidak hanya akan menjadi tamu dirumah sendiri, tapi bisa jadi pengemis ditanahnya sendiri.
“Pemkot akan berupaya mengakomodir sebisanya. Bahkan untuk bantuan sosial bagi mahasiswa kurang mampu telah kami pertimbangkan untuk dialokasikan lagi tahun depan dengan melihat ketersediaan anggaran,” kata Sondakh.
Menariknya dialog tersebut akhirnya ditutup dengan keprihatinan bersama tentang pemuda-pemudi Kota Bitung yang enggan kualiah di Kota Bitung padahal telah berdiri beberapa perguruan tinggi yang terkoneksi dengan lapangan kerja yang ada di Kota Bitung. Padahal menurut keduanya, fasilitas pendidikan seperti APB lebih banyak dimanfaatkan orang luar Kota Bitung.
“Kami akan segera menyurat ke gereja-gereja agar pemudanya kuliah dibeberapa perguruan tinggi yang ada di Kota Bitung. Kami siap membantu Pemkot untuk sosialisasikan BLCC agar wadah ini dimanfaatkan optimal pemuda Kota Bitung,” kata Jacobus.(*/abinenobm)