Manado-Ternyata kompensasi sekantong darah sebesar Rp 250 ribu dilatarbelakangi beberapa alasan. Wakil Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Manado, Jimmy Asiku menjelaskan hal tersebut.
Yang pasti, kata owner itCenter tersebut, biaya Rp 250 ribu ini tidak masuk ke kantong pribadi, atau pun berniat memberatkan yang membutuhkan darah.
“Biaya ini digunakan untuk tes darah dari donor, apakah mengandung penyakit berbahaya seperti HIV,” tandas Jimmy di sela aksi donor darah, terpusat di pelataran kompleks belanja ITCenter miliknya, Sabtu (5/1) pagi.
Biaya tersebut pula digunakan untuk penyediaan kantong darah dan pengawetannya. Nilai kompensasi dari yang membutuhkan cukup klop menutup ongkos yang dikeluarkan.
“Jadi tidak perlu heran kalau donor (darah, red) itu gratis tapi di saat butuh ada biayanya,” ujar dia.
Bahkan menurut Jimmy, dari amatannya kompensasi pengambilan darah di Indonesia masih termasuk lebih murah dibanding beberapa negara lain. (alf)