Manado – Ratusan anggota Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) Kota Bitung menggelar aksi demo, Rabu (9/5/2018) di Kantor Gubernur Sulawesi Utara.
Ketua PC FSP RTMM SPSI Kota Bitung, Estefanus Sidangoli meminta Pemprov Sulut agar memperhatikan 5 permasalahan yang terjadi di kota Bitung selama ini, terlebih khusus untuk para kaum Buruh, yaitu.
1. Pembebasan lahan jalan tol diduga telah terjadi manipulasi data, baik pengukuran maupun pembayarannya.
2. Nasib kaum buruh di kota Bitung yang mengalami PHK dari PT Delta, dimana sampai saat ini belum ada penyelesaian permasalahan.
3. Tidak adanya pengadilan hubungan Industrian di kota Bitung. Sehingga pekerja merasa sangat dirugikan karena jarak Manado Bitung terlalu jauh untuk dijangkau ketika terjadi permasalahan.
4. Adanya UPTD di kota Bitung begitu sulit mengingat pengawasan sudah ditarik di Pemprov Sulut
5. Osorsing di kota Bitung kebanyakan bermasalah dengan sistem kontrak sehingga berdampak pada buruh.
“Kami sudah sudah berapa kali datang di Pemprov Sulut untuk segera ditindaklanjuti, namun sampai sekarang hanya kebanyakan janji. Karena itu kami berharap kali ini agar benar-benar di dengar dan ditindaklanjuti,” kata Estefanus Sidangoli.
Sementara itu, Asisten I Pemerintah Sulut, Edison Humiang yang menerima kedatangan rombongan SBSI Kota Bitung mengatakan semua yang disampaikan bakal ditindaklanjuti.
“Namanya aspirasi masyarakat pasti akan diperhatikan pemerintah. Kalaupun masih ada kekurangan, inilah saatnya kinerja pemerintah diperbaiki. Dan kalau ada oknum yang bermain di lahan ganti rugi kita penjarakan, karena itu kita bakal panggil mereka dalam waktu dekat,” tegas Edison Humiang.
Lanjut Edison Humiang, untuk permasalahan dengan PT Delta, pemerintah Kota Bitung juga bakal dipanggil untuk membicarakan masalah serta solusi terkait buruh.
“Termasuk Wali Kota Bitung kita panggil maupun semua instansi terkait,” jelasnya.
Akhir demo, Pemprov Sulut menerima dua bunga krans turut berduka dari SBSI Kota Bitung.
(Anes Tumengkol)