Tangerang, BeritaManado.com —
RUPS Tahunan
PT Midi Utama Indonesia Tbk (Perseroan) pada hari Kamis (24/5/2018) lalu melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS Tahunan).
RUPS Tahunan kali ini terdiri dari 5 agenda, yang meliputi Persetujuan Laporan Tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017, termasuk pengesahan Laporan Keuangan (yang telah diaudit), laporan pengawasan Dewan Komisaris untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017, Penetapan penggunaan laba tahun berjalan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017, Penunjukan Akuntan Publik untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018, Persetujuan perubahan susunan Pengurus Perseroan, dan Penentuan gaji dan tunjangan lainnya dari anggota Dewan Komisaris Perseroan Tahun Buku 2018.
Pendahuluan
Tidak terasa sudah satu dekade PT Midi Utama Indonesia Tbk (Perseroan), yang menaungi brand Alfamidi, Alfamidi super dan Lawson, hadir untuk memenuhi kebutuhan keluarga Indonesia. Selama satu dekade ini, Perseroan terus bertumbuh dan berinovasi untuk mewujudkan visinya yaitu menjadi jaringan ritel yang menyatu dengan masyarakat, mampu memenuhi harapan dan kebutuhan pelanggan serta memberikan kualitas pelayanan yang terbaik. Di usia yang telah menginjak 10 tahun ini, Perseroan berkomitmen untuk terus bertumbuh dan berinovasi menjadi perusahaan ritel terpercaya pilihan keluarga Indonesia dengan mengedepankan integritas yang tinggi melalui standar pelayanan yang terbaik.
Kinerja Perseroan Tahun 2017
Terkait industri ritel tahun 2017, sebagaimana kita ketahui, tahun 2017 merupakan tahun yang penuh tantangan bagi industri ritel di mana pertumbuhan industri ritel mengalami perlambatan. Kondisi persaingan bisnis di sektor ritel yang semakin ketat dan kemajuan teknologi yang mempengaruhi perubahan pola konsumsi dan preferensi belanja konsumen juga merupakan tantangan-tantangan yang harus dihadapi Perseroan dalam menjalankan kegiatan usahanya.
Rullyanto, Presiden Direktur PT Midi Utama Indonesia Tbk mengutarakan, menghadapi kondisi tersebut, Perseroan menerapkan berbagai kebijakan strategis dalam upaya mempertahankan kinerja usaha agar tetap positif, di antaranya melakukan pengendalian biaya, pengelolaan bauran margin, pengelolaan bauran produk, pengendalian tingkat perputaran persediaan, memperbanyak layanan payment point, perbaikan proses bisnis dan optimalisasi hal-hal yang bersifat mendasar antara lain mencakup komunikasi yang efektif di semua lini karyawan, memperhatikan kebutuhan pelanggan, pelayanan dengan sepenuh hati, menanamkan nilai-nilai kepada seluruh karyawan untuk terus berinovasi dan pemberian pelatihan yang tepat dan proposional kepada karyawan khususnya yang berada di gerai-gerai.
Dari sisi jumlah gerai, pada semester ke-2 tahun 2017, Perseroan juga mulai mengerem ekspansi gerai baru dengan lebih selektif dalam melakukan pemilihan lokasi. Adapun jumlah gerai Perseroan pada tahun 2017 naik sebesar 14% atau sebanyak 179 gerai dari sebelumnya berjumlah 1.265 gerai pada tahun 2016 menjadi 1.444 gerai, dengan rincian 1.396 gerai Alfamidi, 11 gerai Alfamidi super dan 37 gerai Lawson.
Pada tahun 2017, Perseroan juga menambah gudang baru yang berlokasi di Palu, Sulawesi Tengah dan merelokasi gudang di Jawa Timur dari Surabaya ke Pasuruan. Secara keseluruhan, Perseroan kini telah didukung oleh 9 gudang yang membantu pendistribusian barang ke seluruh jaringan gerai di Indonesia yaitu di Bitung (Cikupa), Bekasi, Pasuruan, Makassar, Medan, Samarinda, Yogyakarta, Manado dan Palu.
Seiring dengan pertumbuhan jumlah gerai dan kuantitas gudang Perseroan, pada akhir tahun 2017, karyawan Perseroan juga telah berjumlah lebih dari 19.000 orang. Ini merupakan salah satu bentuk kontribusi Perseroan terhadap perekonomian Indonesia pada umumnya dan masyarakat sekitar pada khususnya, dalam hal mengurangi tingkat pengangguran.
Sepanjang tahun 2017, penerapan Good Corporate Governance (GCG) juga menjadi komitmen manajemen Perseroan guna menjaga kesinambungan bisnis Perseroan dalam jangka panjang. Prinsip-prinsip GCG ini selalu dievaluasi untuk memastikan efektivitas penerapan di seluruh lini organisasi. Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, etika bisnis dan pedoman GCG diterapkan dalam peraturan perusahaan, pedoman perilaku kerja karyawan, dan standar operasional prosedur.
Selain itu, Perseroan juga menjalankan fungsi dan tanggung jawab sosial (Corporate Social Responsibility/CSR) secara berkesinambungan seperti yang sudah dijalankan oleh Perseroan selama ini di bidang kesehatan, lingkungan hidup, pengembangan sosial dan kemasyarakatan serta pendidikan antara lain pemberdayaan pengusaha mikro kecil dan menengah (UMKM), pelatihan manajemen ritel, pengembangan program pendidikan ritel Alfamidi Class di sekolah-sekolah kejuruan.
Melalui penetapan dan penerapan berbagai kebijakan strategis tersebut di atas, dapat kami sampaikan bahwa di tengah pertumbuhan industri ritel yang mengalami perlambatan, walaupun berdampak pada menurunnya tingkat pertumbuhan pendapatan neto Perseroan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yang bisa mencapai di atas 20%, pada tahun 2017, Perseroan berhasil mempertahankan pertumbuhan pendapatan neto Perseroan sebesar dobel digit yaitu mencapai 15%, dari Rp8,49 triliun pada tahun 2016 menjadi Rp9,77 triliun.
Namun, di tengah perlambatan pertumbuhan industri ritel, pertumbuhan pendapatan neto Perseroan tersebut di atas belum dapat mengimbangi kenaikan beban operasional dan beban keuangan. Kenaikan beban operasional terutama disebabkan oleh kenaikan Upah Minimum Kabupaten/Provinsi (UMK/P). Sebagai informasi, besaran beban gaji adalah 47% dari total beban operasional sehingga kenaikan UMK/P sangat berdampak terhadap beban operasional. Karena faktor-faktor di atas, walaupun Perseroan tetap berhasil membukukan laba, tetapi laba tahun berjalan Perseroan mengalami penurunan sebesar 47,56% menjadi Rp102,81 miliar pada tahun 2017 dari Rp196,04 miliar pada tahun 2016.
Kinerja Perseroan Kuartal ke-1 Tahun 2018
Sebagai tambahan informasi, sampai dengan kuartal ke-1 tahun 2018, Perseroan mencatat pendapatan bersih sebesar Rp2,33 triliun atau tumbuh sebesar 8,65% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2017 sebesar Rp2,15 triliun. Perseroan membukukan laba periode berjalan kuartal ke-1 tahun 2018 sebesar Rp20,70 miliar atau meningkat sebesar 12,76% dibandingkan laba periode berjalan kuartal ke-1 tahun 2017 sebesar Rp18,36 miliar.
Dari sisi jumlah gerai, pada tahun 2018 (sampai dengan bulan Maret 2018), Perseroan berhasil menambah 55 gerai Alfamidi dan 2 gerai Alfamidi super sehingga jumlah gerai Perseroan secara keseluruhan berjumlah 1.501 gerai, dengan rincian 1.451 gerai Alfamidi, 37 gerai Lawson dan 13 gerai Alfamidi super.
(***/Sri)