Neuropathy Check Points Neurobion
Makassar – Bersama dengan Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI), Pemerintah Kota Makassar dan Merck melalui vitamin neurotropik Neurobion, menyelenggarakan senam massal kesehatan saraf Neuromove dan pemeriksaan kesehatan saraf Neuropathy Check Points Neurobion di Pantai Losari, Makassar dibuka oleh Wakil Walikota Makassar Dr. Syamsu Rizal MI, S.Sos. M.Si.
Senam massal kesehatan saraf Neuromove diikuti oleh 1.000 dokter saraf seluruh Indonesia dan lebih dari 10.000 anggota masyarakat. Secara bersamaan, MURI mencatat pemeriksaan kesehatan saraf terbanyak mencapai lebih dari 500 orang pada pemeriksaan kesehatan saraf di Neuropathy Check Points Neurobion.
Diinisiasi oleh Merck Indonesia, produsen vitamin neurotropik, Neuromove melibatkan kolaborasi dokter dari multi-disiplin yaitu spesialis saraf dan spesialis kedokteran olahraga dalam penyusunannya.Senam kesehatan saraf Neuromove adalah rangkaian gerakan yang praktis dan sederhana untuk memelihara kesehatan saraf dan Neuropati.
Neuropati adalah kondisi gangguan dan kerusakan saraf yang ditandai dengan gejala seperti kesemutan, kebas, sensasi terbakar, peningkatan sensitivitas terhadap rangsang sentuhan, kelemahan otot, kehilangan keseimbangan dan koordinasi serta rasa tidak nyaman pada saraf tepi yang bersifat akut.
Spesialis Kedokteran Olahraga Dr. Ade Tobing, Sp.KO, menjelaskan,“Gerakan Neuromove dapat membantu merelaksasikan otot dan saraf akibat tekanan tersebut, serta membantu untuk mengaktifkan sel-sel saraf sehingga dapat mencegah Neuropati. Cukup sediakan waktu setiap hari 15-20 menit untuk keseluruhan gerakan Neuromove, atau durasi 5-10 menit untuk gerakan inti yang dapat dilakukan di area kantor atau rumah yang terbatas.”
Neuropati adalah kondisi gangguan dan kerusakan saraf yang disebabkan oleh gaya hidup, aktivitas dengan gerakan yang berulang, usia, penderita diabetes, dan kekurangan vitamin neurotropik. Gaya hidup masyarakat Indonesia sehari-hari dalam bentuk aktivitas berulang seperti bermain gadget, mengendarai motor, dan mengetik di komputer meningkatkan risiko seseorang mengalami Neuropati.
Beberapa gaya hidup yang meningkatkan risiko Neuropati seperti bermain gadget, mengetik di komputer, mengendarai kendaraan yang dilakukan terus-menerus. Neuromove juga baik dilakukan oleh kaum ibu yang rentan mengalami gejala neuropati karena seringnya melakukan aktivitas berulang, seperti mencuci dengan tangan, menyapu, dan memasak. Neuromove juga mengurangi risiko Neuropati yang disebabkan oleh penurunan fungsi saraf akibat faktor usia maupun penyakit degeneratif.
Ketua Kelompok Studi Neurofisiologi dan Saraf Tepi PERDOSSI Pusat Dr. Manfaluthy Hakim, Sp.S(K) menjelaskan, “Selain mempraktekkan Neuromove secara teratur, pencegahan Neuropati disarankan untuk dilakukan secara bersamaan dengan mengonsumsi makanan sehat dan bila perlu mengonsumsi Vitamin Neurotropik, satu kali sehari secara teratur. Istirahat yang cukup juga penting untuk regenerasi sel saraf dan konsumsi Vitamin Neurotropik yang terdiri dari Vitamin B1, B6, dan B12 akan membantu memberikan asupan yang dibutuhkan untuk menjaga kesehatan sistem saraf pusat dan saraf tepi sehingga koordinasi saraf terjaga.”
Associate Director Marketing Consumer Health PT Merck Tbk Feni Herawati mengatakanbahwa satu dari dua orang di Indonesia berisiko mengalami Neuropati. Menanggapi temuan ini, Merck akan mensosialisasikan Neuromove ke berbagai klub senam, area publik, dan pusat kebugaran agar semakin banyak masyarakat yang teredukasi mengenai Neuropati dan pencegahannya. Selain Neuromove, Merck juga akan memperluas booth pemeriksaan risiko Neuropati,‘Neuropathy Check Points Neurobion’, ke 15 kota besar di Indonesia yaitu Jabodetabek, Bandung, D.I. Jogjakarta, Solo, Semarang, Surabaya, Denpasar, Malang, Makassar, Medan dan Palembang.
“Kami berharap masyarakat Indonesia semakin sadar akan bahaya Neuropati, melakukan pemeriksaan dini risiko Neuropati, serta mencegahnya sejak dini dengan memelihara kesehatan sarafnya dengan mempraktekkan Neuromove dan mengkonsumsi Vitamin Neurotropik dengan dosis yang tepat secara teratur. Konsultasikan ke dokter Anda bila mengalami gejala umum Neuropati seperti kebas, kesemutan dan kelemahan otot,” jelas Associate Director Marketing Consumer Health PT Merck Tbk Feni Herawati.
Upaya Merck dalam meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai Neuropati menerima dukungan dari PERDOSSI.“PERDOSSI memiliki misi untuk terus memberikan edukasi mengenai Neuropati agar semakin banyak masyarakat Indonesia yang mengerti tentang bahaya Neuropati. PERDOSSI mengapresiasi inisiatif Merck untuk bekerjasama menciptakan sebuah gerakan populer bagi masyarakat awam yang disebut Neuromove untuk menjaga kesehatan saraf dan mencegah Neuropati. Kami menganjurkan agar masyarakat mempraktekkan Neuromove secara teratur, dan kami berharap banyak masyarakat yang bisa merasakan manfaatnya, yakni kesehatan saraf yang lebih baik dan berkurangnya risiko neuropati,” tutup Ketua Umum PERDOSSI Pusat dan Konsultan Neurologis Prof. Dr. dr. Moh Hasan Machfoed, Sp.S(K), M.S. (ads)