Jakarta – “Bila pensiun nanti, saya ingin jadi wartawan,” ujar Gubernur Sulut, Dr SH Sarundajang mengakhiri orasinya dalam sidang pleno luar biasa PWI Pusat dalam rangka pemberian penghargaan Pena Emas kepadanya.
Dalam orasi yang diberi judul “Jurnalisme Indonesia, Sebuah Pengalaman”, Sarundajang menyatakan bila dalam perjalanan karirnya ikut merasakan dinamika dan perjuangan pers dimana pers telah memberi peran aktif sebagai pembawa informasi dan agen perubahan.
“Bagi saya, pers adalah pilar penting yang akan tetap abadi dalam mengawal peradaban manusia”, ujar Sarundajang.
Tokoh-tokoh Pers Nasional yang hadir dalam acara tersebut menyebut Sarundajang sangat layak menerima Pena Emas.
Orasi Sarundajang sebagai karya yang memuaskan – Sabam Siagian.
Bahkan Tarman Azzam, Ketua Dewan Kehormatan PWI Pusat menyebut bila orasi Sarundajang memiliki nilai filosofis yang tinggi.
“Orasi pak Sarundajang memiliki nilai filosophy yang tinggi. Ini sebenarnya bukan orasi tapi pemaparan filosofi dan pantas menerima Pena Emas dan saya berikan nilai cumlaude. Sarundajang boleh jadi ketua dewan pers. Bukan hanya jadi pemred,” pungkas Tarman Azzam.