Manado – Pada dasarnya Papua merupakan elemen penting untuk terus dipertahankan dalam kesatuan politik maupun teritorial Indonesia. Sebagai elemen penting, Papua harus dibangun sama seperti daerah lain, namun kenyataannya ada banyak kejanggalan.
Pernyataan tersebut disampaikan Gubernur Sulut Dr Sinyo Harry Sarundajang dalam pertemuan eksploratif visi bersama untuk masa depan Papua yang dilaksanakan di GKIC Manado.
Kemudian mantan Gubernur Maluku dan Maluku Utara ini menjelaskan, keberadaan Papua dalam NKRI sah secara hukum internasional berdasarkan hasil penyelenggaraan act of free choice pada tahun 1962 dan pernyataan dukungan dari negara lain. Namun sebagian masyarakat Papua terus mempersoalkan sejarah integrasi Papua ke Indonesia.
“Banyak pihak optimis bahwa otonomi khusus Papua merupakan solusi terbaik bagi Papua maupun Jakarta. Namun kenyataannya Papua masih bergejolak bahkan tidak sedikit yang menyatakan bahwa otonomi khusus Papua telah gagal,’’ sesal Sarundajang.
Menurut mantan Ketua Delegasi Indonesia dalam Perundingan Pembahasan Lintas Batas New Guinea–Indonesia di Jayapura Tahun 2001ini bahwa, merujuk pada hasil penelitian LIPI pada akhir 2008 lalu, ada empat masalah utama di Papua, yakni menyangkut marjinalisasi dan diskriminasi atas masyarakat asli Papua, kegagalan pendekatan dan paradigma pembangunan, berlangsungnya kekerasan negara dan pelanggaran HAM, serta sejarah dan status politik Papua.
“Dan menurut saya, pokok penyelesaian masalah tersebut harus mencakup proses dan juga hasil. Itu artinya pelibatan sebanyak mungkin pemangku kepentingan merupakan proses yang bukan saja sangat penting, melainkan harus dilakukan terutama untuk membangun rasa memiliki dan tanggungjawab atas hasil yang disepakati,’’ jelasnya.
Dengan demikian maka pemerintah akan mendapat legitimasi yang kuat, tegas Sarundajang. Dalam pertemuan eksploratif tersebut Sarundajang memberikan apresiasi kepada masyarakat Papua.
“Dengan pelaksanaan undang-undang otonomi khusus bagi Papua secara konsekuen, semua pihak akan menyaksikan tampilnya patriot-patriot Indonesia asa Papua,” puji Ketua AIPI ini. (Jrp)