Manado – “Bagi Tuhan tak ada yang mustahil, bagi Tuhan tak ada yang tak mungkin, mujizatnya disediakan bagiku, ku diangkat dan dipulihkanNya”. Itulah sepenggal bait dari lagu rohani yang dinyanyikan oleh Gubernur Sulut DR Sinyo Harry Sarundajang di damping DR Djouhari Kansil saat memberikan sambutan dalam acara peringatan dua tahun kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulut, Kamis (20/9).
Wajah penuh sukacita tampak dari kedua pimpinan Sulut ini, walaupun merayakan dua tahun kepemimpinan dengan penuh kesederhanaan, tidak tampak perayaan yang mewah di ruang mapalus Kantor Gubernur hanya ada kue perayaan dengan hiasan angka dua, Sarundajang dan Kansil juga hanya menggunakan baju seragam keki, sama halnya dengan ibu Deitje Sarundajang dan Ibu Meike Kansil yang tampil dengan penuh kesederhanaan.
Sarundajang menyatakan syukuran kali ini dilaksanakan secara sederhana karena perjalanan kepemimpinan Sarundajang Kansil masih akan berlanjut jauh kedepan, keduanya dalam menjalankan roda pemerintahan di Provinsi Sulut selalu tidak lupa mengucap syukur kepada Tuhan dalam segala hal karena tanpa campur tangan Tuhan, berbagai hal yang tak mungkin selalu disediakan Tuhan, serta mujizat Tuhan selalu terjadi sehingga roda pemerintahan Sulut berjalan sebaik saat ini.
“Saya berterima kasih sebesarnya kepada semua pihak yang sudah mendukung kepemimpinan saya baik di periode pertama dan kedua ini, tidak mudah menjalankan perahu organisasi yang besar ini, namun kebersamaan yang dipercayakan rakyat Sulut dan negara sehingga kami berdua bisa menjalankan roda pemerintahan dengan baik, saya merasa sangat diberkati Tuhan,” kata Sarundajang.
Gubernur dua periode ini melanjutkan, setiap saat dirinya selalu berdoa untuk dapat diberikan kekuatan jasmani dan rohani serta iman agar dapat membawa Sulut lebih baik lagi, dirinya mengakui tidak mudah memimpin daerah dengan kehidupan masyarakat yang majemuk, dengan berbagai budaya dan daerah yang luas. Mereka tidak lelah untuk mengenalkan Sulut pada dunia agar Sulut bisa terus maju.
Ditegaskan Sarundajang, dirinya tetap membangun visi dan misi dengan kebersamaan yang solid bersama Wakil Gubernur dan seluru jajaran yang terkait.
“Masa jabatan pertama saya bersama Wagub Fredy Sualang lalu berjalan aman, terkendali, rukun dan damai, sama seperti saat ini, bersama pak Kansil, kami masih membangun kebersamaan yang baik,” tegasnya.
Melalui kepemimpinannya, Gubernur berharap tidak terjadi gangguan keamanan, karena dukungan para tokoh masyarakat dan tokoh agama di Kabupaten kota bisa saling bersinergis bekerja sama, menjadikan Sulut sebagai satu daerah percontohan kerukunan.
Segala penghargaan yang diterima Gubernur dan Wagub dari berbagai aspek merupakan penghargaan untuk warga Sulut sendiri. Mereka tidak mungkin memimpin sendiri tanapa bantuan yang tulus dari rekan-rekan sekerja. Selama tiga tahun kedepan Sarundajang dan Kansil tetap berkomitmen untuk mempertahankan eksistensi Sulut sebagai daerah berbudaya, berdaya saing dan sejahtera.
Turut hadir dalam acara tersebut unsur Forkompinda Sulut, seluruh pejabat Eselon II lingkup Pemprov Sulut, anggota Dharma Wanita dan Tim Penggerak PKK Sulut beserta seluruh pegawai dilingkup Pemprov Sulut. (Jrp)
