Manado – Gubernur Sulut, Dr Sinyo Harry Sarundajang menyampaikan bahwa disiplin dan tertib berlalu lintas harus menjadi budaya seluruh komponen masyarakat. Kecelakaan lalu lintas yang sering terjadi, lebih banyak disebabkan oleh tidak adanya disiplin dan ketertiban dalam berlalu lintas.
“Semua pihak harus memberikan perhatian masalah ini. Masalah lalu lintas bukan hanya masalah polisi, tapi masalah kita semua. Kenyataan korban lalu lintas lebih banyak dari korban perang. Disiplin berlalu lintas harus jadi budaya dan diajarkan sejak dini. Masyarakat secara sadar harus memahami dan melaksanan aturan berlalu lintas. Jangan karena ada aparat kepolisian atau perhubungan baru taat, tapi ada aparat atau tidak, masyarakat harus menaati peraturan berlalu lintas, taati rambu-rambu lalu lintas,” ujar Gubernur SHS saat menghadiri launching kawasan tertib lalu lintas, penyematan PIN pelopor tertib lalu lintas dan safety riding, Selasa (16/4) pagi di kawasan Blue Banter Boulevard Manado.
Lebih lanjut menurut SHS, kenyataan tingkat pelanggaran cukup tinggi, sehingga Pemerintah Daerah Kabupaten Kota harus memikirkan dan merencanakan agar disiplin dan tertib berlalu lintas harus masuk kurikulum dan menjadi salah satu bahan pelajaran di tingkat sekolah dasar.
“Kita harus sungguh-sungguh, saya mengajak Bupati dan Walikota se Sulut, melalui unit kerja Dinas Pendidikan masing-masing untuk membahas hal ini secara serius. Kesan pertama tamu yang datang dari luar daerah atau para wisatawan adalah kondisi lalu lintas. Marilah kita merancang masa depan yang dilandasi budaya disiplin dan tertib saat berlalu lintas. Aparat hendaknya jadi contoh yang baik, jangan aparat sendiri yang melanggar rambu-rambu lalu lintas. Program Brenti Jo Bagate pak Kapolda sangat baik juga untuk mengurangi kecelakaan karena minuman keras,” ungkap SHS.
Dalam acara ini, Gubernur SHS memberi apresiasi kepada Bapak Kapolda dan jajarannya, bersama Walikota Manado atas pelaksanaan acara ini. Pada saat yang sama dilakukan juga, pemasangan/penyematan PIN pelopor keselamatan berlalulintas kepada Gubernur SHS dan anggota Forkompimda, Walikota dan Wakil Walikota Manado serta undangan lainnya, yang dilanjutkan dengan penandatanganan komitmen keselamatan berlalulintas oleh Gubernur SHS bersama anggota Forkompimda, Walikota dan Wakil Walikota Manado. Gubernur mengapresiasi penampilan adik-adik sekolah dasar yang menjadi polisi cilik Kawanua yang memperagakan gerakan2 pengaturan lalu lintas.
Diakhir acara Gubernur SHS menekan tombol tanda pembukaan selubung kawasan tertib berlalu lintas dan pemasangan stiker Tertib Berlalu Lintas pada kendaraan angkutan kota. Acara dihadiri oleh seluruh anggota Forkompimda, Kadis Perhubungan Provinsi Sulut dan Kota Manado, para Camat dan Lurah Se Kota Manado serta Ikatan Motor Indonesia Sulut dan Pimpinan PT. Honda. (*/jrp)