Amurang—Hampir semua saluran (drainase, red) di Kota Amurang (Amurang, Amurang Barat dan Amurang Timur) tak bisa digunakan dengan baik. Tak hanya itu saja, saluran yang dibuat untuk sirkulasi air ternyata dipakai buang sampah. Sampai dimana kesadaran warga Amurang secara umum atas kebersihan saluran?
‘’Ya benar, ternyata saluran (drainase, red) di Amurang Raya (Amurang, Amurang Barat dan Amurang Timur) dipakai untuk buang sampah. Selain tak bisa diperbaiki, ternyata saluran dimaksud dipakai warga untuk membuang sampah. Menariknya, tak hanya sampah kering. Sampah basah pun, termasuk kotoran manusia, hewan pun dibuang melalui saluran,’’ ujar Doddy Thomas, warga Buyungon kepada beritamanado, Minggu tadi.
Menurut Doddy, Amurang melalui Kabupaten Minsel sudah memprogramkan akan mengikuti lomba Adipura tahun 2012. Namun demikian, masalah sampah sama sekali tak bisa diselesaikan dengan baik. Maka dari itu, saya sangat prihatin kalau ternyata sampah hanya dibuang di saluran.
‘’Minsel kan telah memiliki Kantor Pengelolah Kebersihan dan Pertamanan. Sudah memiliki dua unit kendaraan (mobil sampah, red). Serta 4 unit motor sampah, yang diperuntukan untuk mengankut sampah-sampah yang ada. Pun sampah tersebut dibuang ke TPSM di Mobongo. Namun demikian, warga justru memili saluran adalah alrternatif. Padahal, sebagai warga Amurang merasa sangat riskan dengan kelakuan warga yang tak tahu soal kesadaran,’’ ungkap Doddy.
Lain lagi, kata Ferry Wenas, SE, tokoh panutan di Kelurahan Buyungon menyayangkan kalau ternyata warga Amurang pada umumnya masih membuang sampah di saluran. ‘’Ingat, saluran bukan tempat sampah. Saluran adalah tempat sirkulasi air. Namun demikian, ternyata saluran justru menjadi alternatif dijadikan tempat buang sampah,’’ kata Wenas.
Menurut Lurah Buyungon ini, hal-hal tersebut selalu diumum-umumkan. Baik di gereja, kampung hingga di rumah duka sekalipun dirinya ikut menyampaikannya.
‘’Namun demikian, kesadaran warga terhadap kebersihan masih dibawah standar. Bahkan, pihak kecamatan dan Kantor Pengelolah Kebersihan dan Pertamanan pun langsung action dengan menggelar sosialisasi. Tetapi ternyata, belum ada satu pun warga yang enggan membuang sampah melalui saluran,’’ pungkas Wenas.
Sayangnya, Kepala Kantor Pengelolah Kebersihan dan Pertamanan Ir Handry Novy Pusung belum berhasil dikonfirmasi soal kesadaran warga atas sampah yang masih dibuang di saluran sampah. (and)