MANADO – Perdebatan tentang slogan Torang Samua Basudara (TSB) dan Torang Samua Ciptaan Tuhan (TSCT) kian ramai diberitakan, terlebih karena pro dan kontra yang mencakup berbagai kalangan masyarakat.
Daripada memperdebatkan mana yang terbaik, akademisi Fispol UNSRAT, Drs Mahyudin Damis MHum mengatakan, kedua slogan tersebut merupakan dua sisi mata uang.
Baca juga: TORANG SAMUA CIPTAAN TUHAN, Ini Penjelasan Gubernur OLLY DONDOKAMBEY
“Sesungguhnya, TSB dan TSCT itu adalah dua sisi mata uang. Yang satunya hablumminannas (hubungan antara sesama/horizontal) dan yang lainnya hablumminallah (hubungan antara mahluk dan Tuhannya/vertikal),” ujar Mahyudin.
Jelasnya, kedua sisi tersebut memiliki arti, yaitu jika hubungan kita dengan Tuhan baik maka tentu hal itu harus pula tampak baik dalam perilaku hidup kita sehari-hari terutama dengan sesama.
Dengan berada pada dua sisi mata uang, maka dapat diartikan TSB dan TSCT saling berkaitan, saling mendukung, tanpa perlu penegasan mana yang lebih benar.
Baca juga: Semboyan Tidak Pernah Expired !!! Ini Penjelasan Staff Khusus Gubernur
“Kesalehan individual atau vertikal (TSCT) wajib melahirkan kesalehan sosial (TSB). TSB di Sulut berada pada tataran ‘sistem sosial’ yaitu bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang dikehendaki. Hal ini kurang lebih sama di Sulsel misalnya Sipakatuo, Sipakalebbi, Sipatokkong dan budaya Pela Gandong di Maluku dan lainnya sesuai daerah masing-masing,” katanya.
Mahyudin Damis menambahkan agar tidak menimbulkan kerancuan karena meluasnya penafsiran maka agar tidak melupakan bahwa slogan Torang Samua Basudara dan Torang Samua Ciptaan Tuhan itu subjek kalimat (jargonnya) adalah TORANG.
“Kata Torang merupakan singkatan dari KITA ORANG (jamak). Jadi yg masuk kategori Basudara itu hanya Orang-orang. Selain orang seperti hewan, binatang, tumbuh2an, pelangi dan bahkan orang-orangan tidak masuk kategori Basudara,” jelas Mahyudin Damis.
Dengan demikian, wujud TSB itu tak lain adalah baku-baku sayang, baku-baku bae, baku bekeng pande, baku kase inga, baku kase nasehat, dll (sito timou tumou tou= manusia hidup memanusiakan manusia).
“Ini semua tentu merupakan pengejawantahan atau pelaksanaan dari perintah semua agama bahwa ‘Sesungguhnya orang2 beriman itu bersaudara’ (al-Hujarat:10). Dengan demikian jika kita melaksanakan semua ‘baku-baku tadi’ maka itu artinya kita takut (bertaqwa) kepada Tuhan. Bukankah perilaku manusia yang sifatnya positif itu adalah ibadah?” pungkas Mahyudin Damis. (rds)
Baca juga:
- STOP !!! Rakyat Tak Butuh SLOGAN, Tapi Hal Ini…
- Penting !!! Torang Samua Ciptaan Tuhan, Ini Kata DR Taufik Pasiak
- “Torang Samua Ciptaan Tuhan,” Ini Pendapat BILLY LOMBOK
- DR JERRY MASSIE: Amerika Saja Ganti Presiden Ganti Slogan !!
- Dukung Slogan Torang Samua Ciptaan Tuhan,Ini Alasan Enrico Rawung