Manado, BeritaManado.com – Persoalan COVID-19 memang perlu kerja semua pihak secara komprehensif dan terintegrasi, dimana kebijakan sosial distance yang diterapkan pemerintah pusat dan Sulut beberapa hari ini membawah dampak bagi perekonomian Indonesia.
Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia (KADIN) Sulawesi Utara (Sulut), Jemmy Tumimoor, dalam rilis ke redaksi kepada BeritaManado.com, Jumat (20/3/2020) mengatakan, penerapan sosial distance sangat membutuhkan dukungan.
Jemmy Tumimoor menjelaskan, kondisi ekonomi memang mengalami tekanan yang sangat berat, nilai tukar rupiah anjlok terburuk sejak 22 tahun terakhir dengan kisaran hampir menyentuh Rp16.000 dan rupiah masih berpotensi untuk bergerak lebih terkoreksi lagi.
“Kita harus menyadari bahwa kondisi terjadi akibat pendemi virus corona yang mengakibatkan krisis ekonomi global yang melanda dunia. Ekonomi makro kita sangat mengalami turbulensi besar sehingga solusi konstruktif kita perlu menguatkan ekonomi mikro,” ujar Jemmy Tumimoor.
Jemmy menyarankan, khusus untuk Sulut sangat penting untuk meningkatkan sebanyak mungkin produk home industri.
“Karena saat ini peluang besar bagi kita yang mengurangi kegiatan luar rumah dengan membuat kegiatan produktif di rumah,” ujarnya.
Jemmy menambahkan, kegiatan ekomnmi lain adalah dengan perdagangan antar pulau.
“Banyak produk pertanian kita yang dapat diperdagangkan luar pulau misalnya Papua yang memang sangat membutuhkan produk hasil pertanian Sulawesi Utara. Ini akan sangat mendongkrak perekonomian daerah Sulut yang saat ini kesulitan dengan memasarkan produk eksport akibat kebijakan lockdown (penguncian, red) nengara lain,” tutupnya.
(***/Dedy Manlesu)