
Tombulu, BeritaManado.com – Hujan deras yang melanda kabupaten Minahasa pada Minggu, 29 April 2018 lalu, telah berakibat kerusakan parah ruas antara desa Rumengkor dan desa Suluan, kecamatan Tombulu.
Selain tanah longsor yang menutupi sebagian badan jalan, air yang mengalir kencang merusak jalan di banyak titik. Jalan terbelah, bergelombang, bahkan aspal jalan terbawa arus air. Kondisi jalan rusak parah namun masih bisa dilintasi kendaraan tapi pengendara harus berhati-hati.
Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Utara, Julius Jems Tuuk, mengatakan kerusakan jalan akibat pembangunan tidak terencana baik serta kualitas pengerjaan buruk di bawah standar.
“Informasi saya dapatkan dari masyarakat desa Rumengkor di ruas yang rusak tersebut ada sekitar 5 gorong-gorong ditutup ketika pembangunan pelebaran lalu dan tanpa drainase, ini yang saya katakan tidak terencana baik, ruas sini seperti hancur lebur,” ujar Jems Tuuk kepada BeritaManado.com, Minggu (6/5/2018).
Begitu pula kualitas pembangunan di bawah standar, menurut Jems Tuuk, menjadi penyebab utama jalan retak, terbelah, bahkan aspal terangkat ketika air mengalir deras dengan volume banyak.
“Saya menduga ketika pembangunan pelebaran lalu jalan baru yang dibangun di bagian bawah tanpa batu dasar, konstruksi bawah jalan tidak kuat sehingga mudah rusak ketika diterjang arus air,” tandas Jems Tuuk.
Pemerintah provinsi Sulawesi Utara melalui Kepala Dinas PUPR, Steve Kepel, berjanji segera melakukan perbaikan jalan.
“Status jalan provinsi sehingga kami yang bertanggung-jawab, segera dilakukan perbaikan, mengingat ruas ini merupakan jalan alternatif Manado-Minahasa,” tukas Steve Kepel.
(JerryPalohoon)