MANADO-Menanggapi kecaman sejumlah anggota DPRD Kota Kotamobagu yang menuding pihak Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof. dr. R. D. Kandou Manado yang dianggap teledor dalam menangani 11 pasien suspec flu burung asal Kota Kotamobagu, karena membiarkan pasien isolasi bisa berada di luar ruangan ditanggapi pihak RSUP Prof. dr. R. D. Kandou Manado.
Melalui Kepala Sub Bagian (Kasubag) Hukum dan Hubungan Masyarakat, Djemy Tomuka mengatakan, pada prinsipnya pihak rumah sakit menerima kritikan dari berbagai pihak, akan tetapi ia menjelasan bahwa fasilitas representatif yakni di Instalasi Rawat Inap (Irina) F yang menjadi ruang khusus isolasi pasien flu burung masih dalam proses renovasi sehingga belum bisa digunakan. Untuk mengantisipasi kasus ini yang sifatnya mendadak maka pihak rumah sakit telah menggunakan Irina D 5 sebagai ruang isolasi pasien suspek flu burung asal Kota Kotamobagu.
Pihak rumah sakit telah menutup semua akses masuk ke ruang Irina D 5, dan yang bisa masuk ke ruang itu hanya tim dokter dan perawat yang bertugas menangani para pasien suspec flu burung asal Kotamobagu itu. Bahkan karena toilet ruangan itu ada di luar maka pihak rumah sakit akan melakukan renovasi kecil agar aktifitas para pasien tidak akan berkontak dengan siapa pun kecuali tim medis yang telah menggunakan fasilitas safety.
Terkait dengan ada pasien yang sering keluar ruangan, itu karena toilet ruangan itu berada di luar sehingga pasien yang ke toilet ia harus keluar, namun pihaknya akan melakukan renovasi kecil, yakni dengan membuat sekat sekitar teras sehingga aktivitas para pasien suspec tidak berkontak, “Mereka itu keluar karena toilet ada di luar dan itu pun tak berlangsung lama dan dipastikan tidak terjadi kontak dengan warga lain,” ujar Tomuka. (is)