Manado, BeritaManado.com — RSUP Prof Dr R D Kandou Manado dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bolaang Mongondouw (Bolmong) berkolaborasi dalam pencegahan dan pengendalian penyakit kusta dan frambusia.
Kolaborasi ini ditandai dengan kegiatan pendidikan dan pelatihan (Diklat) Pencegahan dan Pengendalian bagi Pengelola Program Kusta dan Frambusia yang digelar di Hotel Quality Manado.
Diklat ini dalam rangka meningkatkan kemampuan dan kompetensi tenaga medis di tingkat puskesmas terkait penyakit kusta dan frambusia.
Tercatat, sedikitnya 20 tenaga medis dari Kabupaten Bolmong digembleng dalam pelatihan yang berlangsung selama 5 hari mulai, yakni 12-16 Agustus 2024.
“Terima kasih buat jajaran RS Kandou yang sudah memfasilitasi kegiatan ini dan membuka tangan untuk bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Bolmong,” kata Kepala Dinkes Bolmong, Drs Ketut Kolak MKes yang membuka pelatihan.
Pentingnya kegiatan ini akibat dari keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) Dinas Kesehatan Bolmong hingga belum bisa melaksanakan kegiatan diklat secara mandiri ditekankan kadis Ketut.
Dirinya berharap agar para peserta akan mengikuti kegiatan ini dengan saksama.
Sehingga lewat kegiatan itu, harapan besar penyelenggara kesehatan akan peningkatan penanganan penyakit kusta dan frambusia dapat terwujud.
“Karena kegiatan ini merupakan program yang strategis dan serius, untuk itu persiapan dari pelaksanaan diklatnya juga harus serius, maka outputnya pasti bagus,” tuturnya.
Sementara Direktur Utama RS Kandou Manado, Dr dr Ivonne Elisabeth Rotty MKes, diwakili oleh Manajer Diklat dr Juddy Flora Sengkey MKes mengatakan, kegiatan ini merupakan tindak lanjut kerja sama Dinkes Bolmong dan RS Kandou Manado terkait dengan penyelenggaraan pelatihan dibidang kesehatan.
“Kami memberikan apresiasi kepada Dinkes Bolmong yang sudah mempercayakan RS Kandou Manado untuk dapat menyelenggarakan diklat ini,” ujar dokter Juddy Sengkey.
Sengkey kemudian menekankan pentingnya keberlanjutan pelatihan seperti ini.
Sebab kata dia, penyakit kusta dan frambusia sudah lama ada, sedangkan soal pencegahan dan pengendaliannya sampai saat ini kerap menjadi masalah kesehatan.
“Dapat dikatakan penyakit kusta dan frambusia ini penyakit tropis yang terabaikan,” sebut dokter Juddy.
Pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan, kata dia, tetap memberikan program pelatihan kepada pengelola program di tingkat puskesmas.
Tujuannya untuk meningkatkan kompetensi sehingga bersama sama dapat mengeliminasi penyakit kusta ataupun juga mengeradikasi penyakit frambusia.
Sengkey berharap, peserta mendapat manfaat dari pelaksanaan diklat ini sehingga dapat diimplementasikan pada wilayah kerja masing-masing.
Adapun kegiatan diawali dengan laporan ketua panitia Veronica Magdalena Pinontoan ST Keb.
Turut hadir Asisten Manager Pendidikan, dr Silvana Lumeno, Asisten Manajer Pelatihan dr Reamur Moody Rawung MKes MTh.
Hadir juga Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Bolmong, Ns Yusuf Detu SKep.
(***/jenlywenur)