“Fraksi PDIP Dinilai Tidak Konsisten”
AMURANG—Memorandum of Understanding (MoU) Rancangan Perubahan APBD 2011 melalui KUA PPAS menurut GM Minsel sarat dengan kepentingan. Kalangan generasi muda Minsel, melalui Rivay Rompas menegaskan lambannya Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Minsel.
Selain itu, Rompas menilai Rancangan Perubahan APBD 2011 tidak bisa diselesaikan dengan cepat. Takutnya keterlambatan penetapan APBD Perubahan 2011 bepotensi pelanggaran dan korupsi. Apa pasal? karena diketahui sebelum ditetapkan sejumlah proyek yang ada sudah dikerjakan. Dan ini jelas-jelas penyimpangan.
“Artian kalau masih menunggu penetapan berarti tidak ada lagi kegiatan yang bisa dilaksanankan. Yang tertata di APBD Perubahan, dimana diketahui proses administrasi pemerintah berakhir 15 Desember 2011,” tukas Rompas, Selasa (22/11) sore tadi.
Selaku generasi muda Minsel juga berhak menentukan sikap, mendesak DPRD untuk menghentikan pembahasan APBD Perubahan 2011. Buktinya, tahun anggaran 2011 sebentar lagi akan berakhir, jadi lebih baik dititik beratkan pada APBD 2012.
“Jadi penetapan APBD Perubahan jika dilakukan minggu ini masih harus dikonsultasikan di provinsi lagi, dan kemungkinan memakan waktu satu minggu. Belum lagi akan di Perda kan di minggu kedua bulan ini,’’ tegasnya.
“Menyimak hal-hal inilah membuat kami sangat yakin sudah sangat percuma APBD Perubahan dibahas,” jelas Rivay Rompas yang dikenal Ketua GAMKI Minsel ini.
Dia juga menyentil soal sikap Fraksi PDIP (Partai Perjuangan Demokrasi Indonesia Perjuangan) Minahasa Selatan yang cepat berubah. “Entah apa yang mereka inginkan. Padahal sebelumnya sangat getol menolak membahas draff tersebut. Dengan kejadian ini kami menganggap PDIP tidak konsisten dengan sikap yang mereka sampaikan. (ape)