Oleh: Jerry Palohoon
Hampir tertutup peluang Benny Rhamdani maju sebagai calon bupati/wakil bupati Kota Kotamobagu. Pasalnya, Djelantik Mokodompit dan Tatong Bara yang menjadi target pasangan Rhamdani sebagai calon wakil bupati dipastikan telah memiliki pasangan masing-masing.
Mokodompit yang diusung Partai Golkar resmi berkoalisi dengan PDI-Perjuangan berpasangan dengan Rustam Simbala, sekretaris PDIP Kotamobagu. Sementara Tatong Bara yang diusung Partai Amanat Nasional hampir pasti dipasangkan dengan Jainuddin. Informasi calon yang akan diusung PAN diperoleh dari Sekretaris DPW PAN Sulut, Ayub Ali Al Bugis.
Kegagalan Rhamdani diusung PDIP sebagai calon wakil bupati diduga akibat ‘dosa-dosa lama’ politisi gedung cengkeh ini. Rhamdani dianggap bukan lagi kader PDIP karena sudah pernah menyatakan pengunduran diri dari partai yang dibesarkan Megawati Soekarno Putri ini.
Meskipun pada Pilkada Minahasa, Rhamdani mendukung JWS-IvanSa, calon yang diusung PDI-Perjuangan, namun dukungan terhadap calon yang tidak diusung PDIP pada beberapa Pilkada sebelumnya menjadi catatan tersendiri DPD dan DPP PDIP bagi tokoh pro reformasi ini.
Sebut saja, Pilkada Gubernur Sulut tahun 2010 lalu, secara terang-terangan dirinya tidak mendukung pasangan Ramoy Luntungan – Hamdi Paputungan yang diusung PDIP. Hal serupa dilakukan Rhamdani pada Pilkada Bolmong, Bitung, Sangihe dan beberapa Pilkada lainnya. Padahal, pada periode tersebut hingga saat ini dirinya berstatus anggota DPRD Sulut hasil Pemilu 2009 utusan PDI-Perjuangan.
Nah, jika Rhamdani masih ingin maju pada Pilkada Kota Kotamobagu mendatang, partai manakah yang siap mengusung figur ‘brani’ yang selalu tampil vokal sebagai wakil rakyat di DPRD Sulut ini? Ataukah jalur independen menjadi sasaran terakhir? Sepertinya hampir tidak mungkin..