Manado — Yapi Panda Abdiel Tambayong atau yang lebih dikenal dengan nama Remy Sylado mengungkapkan bahasa Minahasa adalah bahasa yang sangat spesial.
Hal itu dikatakannya dalam acara Bincang-bincang Potret Maestro Remy Sylado yang digelar Fakultas Ilmu Budaya Unsrat Manado bekerja sama dengan Yayasan Srikandi Sulut dan Ikatan Wartawan Online (IWO) Sulut, Kamis (16/06/2022).
Pengarang buku berjudul “Kamus Bahasa dan Budaya Manado” ini ikut hadir di zoom dengan kondisi berbaring di tempat tidur namun masih sempat memberikan pemikirannya terkait bahasa Minahasa.
“Bahasa Minahasa itu sofistikatif (rumit) namun ajaib karena pembentukan kata kerjanya yang memperlihatkan struktur dan keterangan waktu yang relatif lengkap, seperti bahasa Inggris. Di Indonesia hanya bahasa Minahasa yang seperti itu. Harusnya orang Manado bangga berbahasa Minahasa,” kata Remy Sylado.
Ia menjelaskan tentang kata kerja dasar pergi (mange) versi Tontemboan namun bisa dimengerti oleh Tombulu, Tonsea dan Tondano.
Contohnya:
Mange – kata dasar pergi
Maange – sedang melakukan tindakan pergi
Minange – baru melakukan tindakan pergi
Mangem’ – sudah melakukan tindakan pergi
Mangepe – belum melakukan tindakan pergi
Mangeoka – akan melakukan tindakan pergi
Mangemo – menyuruh melakukan tindakan pergi
Minangeo – sudah akan melakukan tindakan pergi
“Tapi orang Manado lebih senang menggunakan bahasa Jakarta dan tidak tertarik belajar dan mendalami bahasa Minahasa. Saya sangat bisa berbahasa Tountemboan meski saya berada di luar daerah,” kata Remy Sylado, pengarang buku kumpulan puisi berjudul ‘Puisi Mbeling’.
(***/srisurya)