Bitung – Tujuh hari berturut-turut ribuan relawan dari Kota Bitung setiap hari bahu membahu membantu pembersihan sejumlah wilayah Kota Manado pasca banjir bandang yang terjadi beberapa waktu lalu. Para relawan yang terdiri dari PNS jajaran Pemkot, honorer, LSM, perusahaan dan sejumlah organisasi lainnya memiliki cerita tersendiri ketika melakukan aksi kemanusian tersebut selama sepekan.
“Lelah tapi puas karena tenaga yang kami keluarkan bisa sedikit membantu warga yang tertimpa bencana. Kami tahu aksi yang dilakukan sepakan ini tidak akan bisa mengganti harta benda warga yang tertimpa musibah tapi setidaknya lumpur dan sampah yang menutupi pemukiman bisa berkurang,” kata sejumlah PNS Pemkot Bitung, Senin (27/1/2014).
Namun dari kepuasan bisa membantu warga Kota Manado yang tertimpa musibah tersebut, para PNS jajaran Pemkot Bitung ini mengaku menyaksikan pemandangan yang memiriskan dari rekan-rekan mereka PNS Pemkot Manado. Pasalnya menurut mereka, selama melakukan aksi pembersihan di Kota Manado, para PNS Kota Manado tidak pernah melibatkan diri untuk bersama-sama melakukan pembersihan.
“Kalaupun mereka ada itu hanya satu dua orang saja, itupun hanya menjadi penonton melihat kami yang sudah mandi lumpur dan hujan melakukan pembersihan,” kata salah satu PNS Pemkot Bitung yang meminta identitasnya dirahasiakan.
Tak hanya itu, para PNS Pemkot Manado terlihat hanya sibuk mondar-mandir dilokasi bencana tanpa jelas apa yang dilakukan. “Mereka (PNS Manado, red) ada dilokasi bencana bersama kami, lenkap dengan sepatu boot dan alat-alat tapi anehnya tidak ikut melakukan pembersihan,” katanya.
Apa yang dikatakan para PNS ini juga dibenarkan salah satu relawan SIPS Cida KPK Kota Bitung, Recky Wehantow yang beberapa kali ikut ambil bagian bersama ribuan relawan Kota Bitung lainnya. Malah menurutnya, ia menyaksikan dengan mata kepala sendiri PNS Kota Manado hanya bertolak pinggang menyaksikan mereka melakukan pembersihan.
“Harusnya mereka (PNS Manado, red) menjadi pionir dalam melakukan pembersihan, tapi kenyataannya merekalah yang menjadi mandor mengawasi kami bekerja,” kata Wehantow.
Wehantow mengaku tidak habis piker dengan sikap para PNS Pemkot Manado yang terlihat acuh tak acuh dengan bencana yang dialami warganya. Berbeda dengan PNS Pemkot Bitung yang lebih memilih empati untuk membantu warga Kota Manado yang terkena musibah.
“Kasihan walikota dan wakil walikota Manado yang rela menerjang banjir dan mengangkat sampah, tapi bawahannya hanya dating ke lokasi bencana bertolak pinggang,” katanya.(abinenobm)