Pastor Johanis Mangkeh MSC saat memimpin Misa Syukur HUT ke-71
Jakarta, BeritaManado.com — “Supaya sukacita kami menjadi penuh” (1 Yohanes 1:4) menjadidi pusat dari sebuah refleksi Pastor Johanis Mangkey MSC saat dirinya genap berusia 71 tahun pada Minggu (18/5/2025) lalu.
Bagi imam asal Tataaran ini, momentum tersebut menjadi hari yang sangat istimewa dan penuh berkat, kasih dan sukacita.
Pada hari itu, bertempat di Lapangan St. Petrus Vatikan digelar Misa Inagurasi Paus Leo XIV yang ditandai dengan penggunaan Palium.
Palium adalah kain wol domba yang dikenakan sebagai tanda jabatan seorang Uskup Agung dan Cincin Nelayan sebagai penerus atau pengganti Santo Petrus, seorang nelayan yang dipanggil Yesus ketika sedang menjala ikan.
Sebagai fokus refleksi saya mengambil kutipan “Our joy may be full, supaya sukacita kami menjadi penuh” (1 Yohanes 1:4).
“Hari ini sungguh ditandai dengan sukacita besar atas kehidupan baru dari Tuhan sendiri. Ia mempercayakan kehidupan ini untuk serah/bakti diri dan pelayanan kepada banyak orang. Sukacita ini menjadi penuh ketika para sahabat, rekan dan kenalan datang bersama-sama untuk perayaan syukur yang diawali dengan perayaan Ekaristi di Restoran Rarampa, Jl. Mahakam II, Jakarta Selatan,” ungkap Pastor Johanis Mangkey.
Di antara para hadirin adalah Duta Besar Mozambique untuk Indonesia Mr Joseph Malate yang didampingi oleh mantan Duta Besar Indonesia untuk Mozambique Mr Tito Baptista.
Juga hadir selain para sahabat ada beberapa jendral purnawirawan maupun yang masih aktif, beberapa dokter dan business people, serta Direktur PD Pasar Manado Lucky Senduk yang kebetulan berada di Jakarta.
Pada sore hari juga berkumpul para rekan Kawanua Katolik se-Jabodetabek di restoran yang sama.
Pada kesempatan yang penuh rasa syukur dan sukacita ini, diperkenalkan Seminari Menengah Kakaskasen yang sedang bersiap untuk perayaan syukur 100 tahun berdirinya pada 16 Januari 2028.
Saya sendiri, sang yubilaris, Pastor Johanis Mangkey MSC adalah salah satu alumninya yang sempat menempuh pendidikan di Seminari Xaverius Kakaskasen selama tujuh tahun, yakni tingkat SMP, SMA dan satu tahun persiapan ke Seminari Tinggi,” katanya.
Pastor Johanis Mangkey juga mempresentasikan secara garis besar beberapa slides dalam bentuk powerpoint.
Hal itu berkaitan tentang sejarah berdirinya seminari ini sampai keadaan sekarang serta rencana-rencana dan program-program menuju perayaan 100 tahun.
Di antara program-program itu adalah penataan makam para imam yang ada di belakang kompleks Seminari ini.
Baginya dipandang perlu untuk menata kembali dan memperindah makam yang ada.
Di area pemakamam ini, banyak imam yang telah membaktikan diri selama hidup mereka dalam pelayanan, agar layak dan nyaman menjadi tempat istirahat kekal.
Pada malam hari secara spontan para Kawanua Katolik yang hadir mengadakan penggalangan dana untuk pembangunan rumah pastor (pastoran) di paroki Hati Kudus Sonder.
Pada kesempatan ini pastor paroki, Pastor Ibrahim Riberu OCD hadir dan memberi penjelasan tentang kebutuhan yang ada, dan beliau atas nama umat paroki Sonder mengucapkan banyak terima kasih atas dukungan para Kawanua.
Ex abundantia cordis, dari hati yang berlimpah syukur dan sukacita, Pastor Johanis Mangkey mengucapkan banyak terima kasih, kiranya Tuhan memberkati kita secara berlimpah.
(***/Frangki Wullur)