MITRA, BeritaManado.com – Naiknya air Sungai Makalu menyebabkan ratusan rumah diempat desa di Kecamatan Pusomaen, Minahasa Tenggara (Mitra) terendam air pasang.
Menurut penuturan warga setempat, air pasang terjadi sekitar pukul 15.00 wita pada Jumat sore (15/5/2015).
Sebelum menggenangi pemukiman warga, air Sungai Makalu masuk ke perkampungan setelah salah satu titik tanggul di sungai itu jebol.
“Selain air dari atas begitu deras, penyebab lain karena jebolnya tanggul sehingga air dengan cepat memasuki pemukiman warga di Desa Tatengesan Satu, Tatengesan Induk, Makalu Selatan dan Makalu Induk,” ungkap Deni Uso, warga Desa Tatengesan Satu.
Meski demikian lanjut dia, warga setempat masih tetap bertahan di rumah masing-masing dan belum ada yang mengungsi.
“Yang paling parah di Desa Tatengesan Satu. Dimana air mencapai ketinggian hingga 70 cm atau setara pinggang orang dewasan,” kata Deni.
Diceritakannya, pada setiap tahunnya, air pasang sering dua kali terjadi di wilayah setempat. Dari kejadian terparah yakni banjir bandang pada tahun 2007, air pasang yang terjadi saat ini tergolong cukup dahsyat.
“Biasanya air hanya naik tapi tidak sampai masuk ke perkampungan dan menggenangi rumah warga,” tutur Deni.
Atas kejadian tersebut, Ia punberharap pemerintah dapat melanjutkan pembangunan tanggul penahan air di Sungai Makalu sekaligus memberikan bantuan kepada warga yang benar-benar terkena dampak bencana air pasang.
“Selain itu pemerintah perlu melakukan perbaikan infrastruktur drainase dan platdeker yang secara keseluruhan sudah sangat rendah sehingga terjadi penyumbatan saat debit air meningkat,” pintahnya.
Sementara itu, Bupati Mitra James Sumendap SH yang mendapat informasi terkait bencana air pasang itu langsung bergerak cepat turun ke lokasi bencana.
“Saya sudah laporkan bencana ini ke pak gubernur DR SH Sarundajang, dan beliau telah memerintahkan BNPB bersama instansi teknis terkait untuk bergerak cepat melakukan penangan bencana ini,” tegas Sumendap.
Lanjut dikatakannya, mengantisipasi terjadinya gangguan kesehatan pasca terjadinya bencana, baik Pemprov Sulut dan Pemkab Mitra akan menurunkan tim medis untuk melakukan penanganan kesehatan warga.
“Kita juga akan siapkan bantuan makanan ringan dan selimut untuk warga. Kemudian meminta balai pengairan provinsi untuk secepatnya melakukan perbaikan tanggul yang jebol saat air pasang,” tukas Sumendap. (ruland sandag)